Update BNPB: Banjir Semarang, Longsor Bandung Barat, dan Erupsi Lewotobi Landa Indonesia

Rumah warga terendam banjir pasca hujan dengan intensitas tinggi menerjang Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara, pada Jumat (24/10). Sumber Foto: BPBD Halmahera Selatan
Rumah warga terendam banjir pasca hujan dengan intensitas tinggi menerjang Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara, pada Jumat (24/10). Sumber Foto: BPBD Halmahera Selatan

Sebagai upaya mitigasi, BNPB dan BPBD Jawa Barat telah melaksanakan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) pada Kamis (23/10) untuk mengurangi potensi hujan lebat di wilayah tersebut.

Banjir juga dilaporkan terjadi di Kabupaten Demak, Jawa Tengah (24/10), yang merendam 150 rumah, serta di Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara (24/10), yang berdampak pada 86 KK. Di kedua lokasi tersebut, banjir dilaporkan telah surut.

Selain bencana hidrometeorologi, aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur, NTT (24/10), masih menunjukkan peningkatan.

Gunung dengan status Level IV (Awas) ini berdampak pada 2.836 jiwa (746 KK) yang hingga kini masih mengungsi.

Adapun kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Sumatera Selatan dan Kalimantan Barat (24/10) dilaporkan mulai terkendali.

Tidak terdeteksi hotspot signifikan, meskipun total lahan terbakar sejak awal tahun tercatat lebih dari 25 ribu hektare.

BNPB terus berkoordinasi dengan BPBD, TNI, Polri, dan instansi teknis terkait untuk memastikan langkah penanganan darurat berjalan efektif.

Masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi bencana di Indonesia seiring dengan perubahan cuaca di akhir Oktober ini.

Baca Juga: Penanganan Cepat Bencana Gempabumi di Situbondo, BNPB Salurkan Bantuan Darurat

(*Red)

Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id