3. Privasi dan Batasan Personal (Personal Boundaries)
Seiring berjalannya waktu, semakin banyak orang yang sadar akan pentingnya menetapkan batasan digital.
Tidak semua orang merasa nyaman harus selalu tersedia (available) 24/7 untuk percakapan ringan.
Keinginan untuk memiliki “waktu non-aktif” dari interaksi sosial adalah hal yang wajar.
Memilih untuk tidak membalas pesan basa-basi adalah salah satu cara untuk menegaskan batasan tersebut.
Ini adalah cara kita mengatakan, “Saya sedang tidak ingin bersosialisasi sekarang,” tanpa harus mengatakannya secara verbal.
Ini adalah bentuk perlindungan terhadap ruang pribadi dan waktu istirahat.
4. Percakapan Terasa Dangkal dan Berulang
Banyak percakapan basa-basi berjalan dengan pola yang sama dan terasa dangkal.
Pertanyaan “Apa kabar?” sering kali dijawab dengan “Baik,” tanpa ada kelanjutan yang bermakna.
Bagi sebagian orang, percakapan semacam ini tidak memberikan kepuasan emosional atau intelektual.
Daripada menghabiskan waktu untuk obrolan yang berulang, kita lebih memilih menyimpan energi untuk interaksi yang lebih berkualitas dan mendalam, baik secara online maupun tatap muka.
Kita mendambakan koneksi yang nyata, bukan sekadar rentetan notifikasi yang kosong.
Jadi, jika lain kali pesan singkat Anda tidak langsung dibalas, jangan langsung mengambil kesimpulan negatif.
Bisa jadi, teman Anda hanya sedang mencoba bertahan di tengah lautan notifikasi digital.
(*Mira)
Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id
















