Bukan Sombong, Ini 4 Alasan Kenapa Kita Makin Malas Membalas Pesan Basa-Basi

"Kenapa kita semakin malas membalas pesan basa-basi atau tidak penting? Ini 4 alasannya, mulai dari kelelahan digital hingga kebutuhan menjaga privasi."
Kenapa kita semakin malas membalas pesan basa-basi atau tidak penting? Ini 4 alasannya, mulai dari kelelahan digital hingga kebutuhan menjaga privasi. (Dok. Ist)

Faktakalbar.id, LIFESTYLE – Pernahkah Anda membuka notifikasi pesan, membacanya, lalu berpikir “nanti saja dibalas,” dan akhirnya lupa selamanya? Atau mungkin Anda sengaja hanya membacanya tanpa niat membalas? Jika ya, Anda tidak sendirian.

Fenomena ini semakin umum terjadi di era digital yang serba cepat.

Ini bukan selalu tentang kesombongan atau tidak peduli.

Sering kali, ada alasan psikologis dan praktis di balik keengganan kita untuk merespons pesan-pesan yang dianggap tidak mendesak atau sekadar basa-basi.

Baca Juga: Ponsel Android Lemot dan Memori Penuh? Ini Daftar Aplikasi yang Harus Dihapus Segera

Beban notifikasi yang tak ada habisnya membuat kita secara tidak sadar menjadi lebih selektif.

Berikut adalah empat alasan utama mengapa kita semakin malas membalas pesan yang tidak begitu penting.

1. Kelelahan Digital (Digital Fatigue)

Setiap hari, kita dibombardir oleh ratusan notifikasi dari berbagai aplikasi: WhatsApp, email, media sosial, hingga aplikasi belanja.

Otak kita memiliki kapasitas terbatas untuk memproses informasi dan membuat keputusan. Ketika sudah terlalu banyak stimulus, otak akan mengalami kelelahan.

Akibatnya, membalas pesan basa-basi terasa seperti pekerjaan tambahan yang menguras sisa energi mental.

Alih-alih memberikan respons, kita memilih untuk mengabaikannya sebagai mekanisme pertahanan diri untuk menjaga kewarasan dan mengurangi beban kognitif.

2. Tidak Ada Urgensi atau Tujuan yang Jelas

Pesan seperti “Hai,” “Lagi apa?” atau sekadar stiker tanpa konteks sering kali tidak memiliki tujuan yang jelas.

Pesan semacam ini menempatkan beban pada penerima untuk memulai dan mengarahkan percakapan.

Bagi banyak orang, ini terasa melelahkan dan tidak efisien.

Kita secara alami memprioritaskan pesan yang memiliki urgensi atau tujuan konkret, seperti pertanyaan terkait pekerjaan, janji temu, atau informasi penting.

Pesan basa-basi tanpa arah akan otomatis tergeser ke prioritas paling bawah dan sering kali terlupakan.

Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id