Ia mengakui perlunya penataan ulang rencana akibat kondisi tersebut.
“Masih banyak rencana yang harus ditata ulang, sementara kebutuhan masyarakat terus mendesak. Namun, hal itu tidak akan menyurutkan semangat dan tekad saya untuk terus berjuang,” tegasnya.
Ia pun menyerukan agar keterbatasan anggaran tidak mengurangi semangat.
“Anggaran boleh berkurang, tapi semangat membangun tidak boleh kendur. Justru di saat seperti ini, komitmen kita diuji. Kita harus bekerja lebih cerdas, lebih gotong royong, dan tetap fokus mewujudkan Ketapang yang maju dan mandiri,” timpalnya.
Ia berpendapat, membangun Ketapang bukan hanya tentang proyek dan angka, tetapi tentang tanggung jawab moral kepada masyarakat.
Bupati optimistis pemerataan infrastruktur dasar dapat dicapai.
“Saya percaya, dengan kerja keras dan kebersamaan, kita mampu memperkuat pembangunan infrastruktur dasar, seperti jalan, jembatan, listrik, dan akses internet sebagai fondasi pemerataan pembangunan hingga ke pelosok desa,” tuturnya.
Alexander Wilyo menutupnya dengan sebuah komitmen yang kuat.
“Tidak ada kata berhenti bagi pembangunan Ketapang. Keterbatasan bukan alasan untuk menyerah, justru menjadi pemantik untuk bekerja lebih sungguh-sungguh demi kemajuan daerah yang kita cintai bersama,” pungkasnya.
Baca Juga: Gaet Investor di BIRD 2025, Bupati Ketapang Pamerkan Potensi Pariwisata Hingga Dilirik Malaysia
(*Mira)
Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id
