Korban Jiwa Ambruknya Musala Al Khoziny Sidoarjo Mencapai 37 Orang, 26 Santri Masih Hilang

Tim SAR gabungan membawa kantong berisi jenazah korban insiden ambruknya musala Al Khoziny, Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, Sabtu (4/10) malam. Jumlah korban yang meninggal dunia menjadi 25 setelah ada penambahan temuan sebanyak 11 jenazah pada hari ini.
Tim SAR gabungan membawa kantong berisi jenazah korban insiden ambruknya musala Al Khoziny, Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, Sabtu (4/10) malam. Foto: HO/Faktakalbar.id

Faktakalbar.id, SIDOARJO – Proses evakuasi korban tragedi runtuhnya gedung musala di Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, terus berlangsung intensif.

Hingga Minggu (5/10/2025) siang, Tim SAR gabungan mengonfirmasi jumlah korban meninggal dunia telah mencapai 37 orang.

Baca Juga: Tragedi Musala Ponpes Al Khoziny: Korban Jiwa Bertambah Jadi 14 Orang, 49 Santri Masih Dicari

Sejak Minggu pagi pukul 06.30 WIB hingga pukul 12.00 WIB, tim berhasil mengevakuasi 12 jenazah baru dan satu potongan tubuh dari reruntuhan bangunan empat lantai tersebut.

Penemuan ini menambah daftar korban jiwa dan secara otomatis mengurangi jumlah korban yang dilaporkan hilang, kini tersisa 26 orang dalam pencarian.

Meski demikian, angka tersebut masih bersifat sementara karena didasarkan pada data absensi santri dari pihak pondok pesantren.

Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB, Mayjen TNI Budi Irawan, menyatakan bahwa kepastian data baru akan diperoleh setelah seluruh proses evakuasi selesai.

“Tapi ini kan data dari pihak pondok pesantren. Nanti itu akan terbukti akurat apabila seluruh pembersihan telah selesai dan mencapai titik tanah lantai dasar sebagai akhir dari pencarian kita,” jelas Budi pada Minggu (5/10).

Menurut laporan tim di lapangan, sebagian besar jenazah ditemukan di area lantai satu sisi utara bangunan.

Baca Juga: Korban Tewas Gedung Ponpes Sidoarjo Ambruk Bertambah Jadi 7 Orang

Keberhasilan ini dicapai setelah lebih dari 60 persen puing dan material reruntuhan berhasil diangkat oleh tim.

“Yang paling banyak ditemukan ada di lantai satu,” ungkap Budi.

Kendala Pembersihan Puing dan Solusinya

Meskipun progres pembersihan puing sudah mencapai lebih dari 60 persen, tim gabungan menghadapi satu kendala teknis yang signifikan.

Ditemukan sebuah struktur beton yang masih terhubung dengan bangunan lain di sebelahnya, sehingga berisiko menyebabkan kerusakan lebih lanjut jika tidak ditangani dengan hati-hati.

Sebagai solusi, BNPB telah menggandeng tim ahli dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya untuk melakukan investigasi forensik pada struktur bangunan.

“Beton ada yang menempel di sebelah kiri dan terhubung dengan gedung atau bangunan lain di sebelahnya. Tim dari ITS akan melakukan investigasi dan memberikan petunjuk kepada tim agar proses pembersihan ini tidak mengganggu atau merusak bangunan lain,” terang Budi.

Mitigasi Risiko Kesehatan di Lokasi Bencana

Memasuki hari ketujuh, penanganan insiden Musala Al Khoziny ini juga berfokus pada mitigasi risiko kesehatan bagi tim penyelamat dan lingkungan sekitar.

Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id