Setiap ritual ini dijalankan dengan penuh ketelitian dan kepercayaan.
3. Seni Pertunjukan: Tarian dan Musik Tradisional
Gawai tidak lengkap tanpa seni pertunjukan yang memukau.
Tarian seperti Tari Padi atau Tari Monong sering ditampilkan, dengan gerakan yang melambangkan aktivitas bercocok tanam atau pengobatan.
Tarian ini diiringi musik tradisional dari alat-alat seperti Sape (alat musik petik) dan Tumbang (gendang).
Pertunjukan ini bukan hanya hiburan, tetapi juga cara untuk melestarikan identitas budaya Dayak.
4. Sajian Kuliner dan Minuman Khas: Tuak Pekejang
Perayaan Gawai juga identik dengan sajian kuliner lezat.
Salah satu yang paling khas adalah Tuak Pekejang, minuman tradisional hasil fermentasi yang disajikan untuk menyambut tamu dan merayakan kebersamaan.
Selain itu, ada juga makanan khas seperti Pekasam (ikan fermentasi) dan Lempok Durian yang menjadi bagian tak terpisahkan dari perayaan ini, mencerminkan kekayaan sumber daya alam di sana.
5. Busana Adat yang Penuh Ornamen
Saat Gawai, masyarakat Dayak mengenakan busana adat terbaik mereka.
Busana ini dihiasi dengan berbagai ornamen seperti manik-manik, bulu burung enggang, dan motif ukiran yang rumit. Setiap ornamen memiliki makna simbolis, seperti perlindungan, keberanian, atau status sosial.
Pakaian adat ini menjadi representasi identitas diri dan kekayaan budaya yang diwariskan dari generasi ke generasi.
Baca Juga: Menyelami 5 Tradisi Magis Suku Dayak di Kalimantan Barat
(*Mira)
Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id
















