Faktakalbar.id, JAKARTA – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis rangkuman laporan bencana alam yang terjadi di Indonesia selama periode 20-21 September 2025.
Memasuki musim pancaroba, beberapa wilayah menghadapi bencana hidrometeorologi, sementara fenomena geologi dan vulkanologi juga menjadi perhatian serius.
Laporan ini mencakup perkembangan situasi bencana di Indonesia dari berbagai daerah, menunjukkan tantangan yang dihadapi dalam penanggulangan bencana.
Baca Juga: Banjir Melanda Nanga Pinoh, Aktivitas Warga Terganggu Akibat Ketinggian Air Terus Bertambah
Di Sulawesi Utara, banjir melanda Kabupaten Bolaang Mongondow pada Sabtu (20/9).
Hujan deras menyebabkan drainase tidak mampu menampung debit air dari pegunungan Tudulimu.
Akibatnya, air meluap hingga mencapai ketinggian 40-50 cm di permukiman warga. Sebanyak 179 jiwa atau 60 Kepala Keluarga (KK) dari Desa Kacangan, Kecamatan Bolaang, terdampak.
Saat ini, air telah surut dan warga sudah kembali untuk membersihkan rumah mereka.
Bergeser ke Jawa Timur, banjir juga terjadi di Kabupaten Malang. Hujan deras sejak Jumat (19/9) membuat debit air di hulu sungai Sumbermanjing Wetan meningkat dan meluap.
Banjir ini membawa material lumpur dan batang pohon yang menutupi sebagian jalan.
Empat desa di dua kecamatan, yaitu Desa Sidodadi dan Gajahrejo di Kecamatan Gedangan, serta Desa Sitiarjo dan Kedungbanteng di Kecamatan Sumbermanjing Wetan, terdampak.
Kaji cepat dari BPBD Kabupaten Malang mencatat 875 KK terdampak. Kondisi banjir berangsur surut, dan tim gabungan bersama warga sedang melakukan pembersihan.
Di Jawa Barat, cuaca ekstrem berupa angin kencang menerjang Kabupaten Bandung pada Jumat (19/9).
Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id
















