Tegur Siswa Bawa Mobil, Kepsek Dicopot: PGRI Sumsel Soroti Degradasi Profesi Guru

"Reaksi PGRI Sumatera Selatan terkait pencopotan kepala sekolah SMP di Prabumulih. Insiden yang berawal dari teguran kepada siswa ini dinilai ironis."
Reaksi PGRI Sumatera Selatan terkait pencopotan kepala sekolah SMP di Prabumulih. Insiden yang berawal dari teguran kepada siswa ini dinilai ironis. (Dok. Ist)

Faktakalbar.id, NASIONAL – Kisah viral pencopotan kepala sekolah salah satu SMP negeri di Prabumulih, Roni Andriansyah, setelah menegur siswa yang membawa mobil ke sekolah, mengundang reaksi keras dari Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Provinsi Sumatera Selatan.

Wakil Ketua II PGRI Sumatera Selatan, Syahrial, menyayangkan insiden ini dan menyebutnya sebagai hal yang “ironis dan lucu”.

Baca Juga: 5 Film Disney yang Bikin Mood Bagus Saat Jam Istirahat Tiba!

Menurut Syahrial, kejadian seperti ini sering kali menempatkan guru pada posisi yang disalahkan, padahal mereka tengah menjalankan tugas membina karakter anak didik.

“Sampai dicopot dari kepala sekolah itu, sangat miris. Terlepas dari pelarangan anak SMP membawa mobil, itu sudah benar. Anak SMP naik motor saja belum boleh,” kata Syahrial, menekankan bahwa tindakan Roni adalah hal yang seharusnya didukung.

PGRI Sumsel berharap peran orang tua, penegak hukum, dan masyarakat dapat lebih aktif dalam mendidik anak, bukan malah melemahkan profesi guru.

“Kalau kita selalu memanjakan anak kita, mereka akan menjadi generasi yang lemah. Ini dididik supaya mempunyai karakter yang kuat dan baik,” tambahnya.

Roni sendiri mengaku ikhlas dengan keputusan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Prabumulih yang memutasikannya menjadi guru biasa.

 “Intinya saya sudah sertijab, saya ikhlas, karena memang penyebabnya saya buat kebijakan. Saya sangat menghormati keputusan pimpinan,” ujar Roni.

Namun, kabar terbaru menunjukkan bahwa keputusan pencopotan ini telah dibatalkan.

Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id