Bukan Dibully Tenaga Pendidik: Polisi Ungkap Fakta Perkelahian Antarsantri di Kubu Raya

Polisi, pengurus pondok pesantren, dan orang tua santri melakukan mediasi di Kantor Desa Punggur Kecil untuk menyelesaikan kasus perkelahian antarsantri secara kekeluargaan.
Polisi, pengurus pondok pesantren, dan orang tua santri melakukan mediasi di Kantor Desa Punggur Kecil untuk menyelesaikan kasus perkelahian antarsantri secara kekeluargaan. Foto: HO/Faktakalbar.id

Perkelahian tersebut berhasil dilerai oleh pengasuh pondok. Namun, salah satu santri sempat melarikan diri ke arah Sungai Bemban dan berhenti di sebuah warung.

Saat berada di sana, ia menangis dan mengaku dipukul di pondok pesantren. Jawaban spontan ini direkam oleh seorang warga, dan videonya menyebar luas di media sosial, memicu narasi palsu bahwa santri dibully tenaga pendidiknya.

Setelah kejadian tersebut, seorang Ustaz dari pondok pesantren menjemput santri itu, tetapi sempat dihalangi oleh warga.

Akhirnya, anak tersebut diantar pulang ke rumah ibunya. Keesokan harinya, ia kembali ke pondok untuk melanjutkan aktivitasnya seperti biasa.

Kasus ini diselesaikan secara kekeluargaan melalui jalur restorative justice di Kantor Desa Punggur Kecil, pada Rabu, (10/9/2025).

Baca Juga: Heboh! Tersebar Video Korban Begal di Kubu Raya ,Ternyata Hoaks

Mediasi dihadiri oleh orang tua kedua santri, pengurus pondok pesantren, Kepala Dusun, dan Bhabinkamtibmas. Kedua belah pihak sepakat untuk menyelesaikan masalah ini secara damai dan menandatangani surat pernyataan tanpa unsur paksaan.

Kapolsek Sungai Kakap, IPDA Dollas Zimmi, melalui Kasubsie Penmas Aiptu Ade, menegaskan bahwa kabar viral tentang bullying oleh tenaga pendidik adalah tidak benar.

“Faktanya, yang terjadi adalah perkelahian antarsantri. Saat ini keduanya sudah berdamai, bahkan sudah kembali berteman dan beraktivitas normal di pondok,” jelas Aiptu Ade, Selasa (16/9/2025).

Aiptu Ade juga mengimbau masyarakat agar lebih bijak dalam menerima dan menyebarkan informasi di media sosial.

“Kami harap warga tidak mudah terprovokasi oleh informasi yang belum jelas kebenarannya. Apabila ada persoalan, sebaiknya langsung dikomunikasikan dengan pihak terkait,” tegasnya.

(*Red)

Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id