Faktakalbar.id, NASIONAL – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memasang unit alat peringatan dini banjir lahar dingin di kawasan Gunung Semeru, Jawa Timur, guna memperkuat sistem peringatan dini yang sudah ada, Senin (15/09/2025).
Baca Juga: Laporan BNPB: Perkembangan Terkini Penanganan Banjir di Boalemo dan Bogor
Pemasangan ini sebagai upaya mitigasi risiko bencana sekunder, mengingat aktivitas gunung api tersebut berada di Level II (Waspada).
Berdasarkan data Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Gunung Semeru telah mengalami erupsi sebanyak 2.449 kali sepanjang tahun 2025.
Selain bahaya erupsi, gunung ini juga berpotensi tinggi mengalami banjir lahar dingin, terutama saat musim hujan.
Tiga Daerah Aliran Sungai (DAS) yang berpotensi terdampak adalah Sungai Besuk Kobokan, Sungai Besuk Lanang, dan Sungai Regoyo.
Pada tahun 2024, banjir lahar dingin akibat hujan deras menyebabkan meluapnya DAS Regoyo, DAS Mujur, dan DAS Glidik, yang berdampak pada sembilan kecamatan di Kabupaten Lumajang.
Peristiwa ini merusak empat rumah, satu sepeda motor, 24 DAM irigasi, dan 17 jembatan, delapan di antaranya putus total. Akibat kejadian tersebut, dua warga meninggal dunia di Kecamatan Candipuro.
Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id
















