Opini  

Reshuffle Sekarang: Akhiri Politik Pamer, Pulihkan Kepercayaan

Ketua ICMI Orwil Kalimantan Barat, Prof. Gusti Hardiansyah, menyampaikan pandangan terkait urgensi reshuffle kabinet Presiden Prabowo. (Dok. Faktakalbar.id)
Ketua ICMI Orwil Kalimantan Barat, Prof. Gusti Hardiansyah, menyampaikan pandangan terkait urgensi reshuffle kabinet Presiden Prabowo. (Dok. Faktakalbar.id)

OPINI – Gelombang demonstrasi yang merentang dari kampus hingga sudut kota bukanlah riak kecil.

Ini adalah pertanda: suara rakyat tak lagi bisa diabaikan. Aksi protes yang muncul seakan menuntut satu hal: keadilan dan tanggung jawab di atas segalanya.

Baca Juga: ICMI Serukan Sikap Bijak, Desak Presiden Ambil Langkah Cepat Atasi Gejolak Nasional

Presiden Prabowo Subianto telah mengambil langkah langkah; nyata, tetapi belum memadai.

Momentum ini perlu dikapitalisasi dengan reshuffle kabinet yang tegas—untuk mengakhiri politik pamer dan membayar kembali trust publik.

Apa yang Perlu Dilakukan Presiden

1. Reshuffle Selektif, Berdasar Indikator Kinerja dan Integritas
Pemerintah harus memetakan menteri yang gagal dalam empati kebijakan, melanggar norma, dan menjadi beban citra pemerintah—seperti sejumlah menteri strategis dan pimpinan institusi keamanan. (Reuters, 2025; PBS, 2025)

2. Fiskal yang Adil, Merakyat, dan Transparan
Kebijakan pajak dan subsidi harus dipastikan berkeadilan: beban dipikul sesuai kapasitas bayar, subsidi dialokasikan kepada yang layak. Penyesuaian PPN barang mewah bisa menjadi model kebijakan pro-rakyat. (Reuters, 2024)

3. Prioritaskan Subsidi Pangan dan Energi untuk yang Rentan
Mengingat inflasi Juli 2025 sebesar 2,37% dan harga beras tetap tinggi, intervensi seperti HET dan operasi pasar harus digencarkan, serta distribusi LPG 3 kg disederhanakan agar tidak memicu kekisruhan. (BPS, 2025; Tempo, 2025; Bisnis.com, 2025)

4. Komunikasi Publik yang Santun dan Responsif
Aparat dan pemerintah sebaiknya meredam retorika memprovokasi. Kritik publik harus dianggap sebagai kesempatan introspeksi, bukan gangguan. Pesan Prof. Mahfud MD sangat tepat: “Demo bukan konspirasi, tapi ekspresi rakyat.” (NU Online, 2025)

Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id