Program tersebut tidak hanya berhasil mengembalikan satwa ke habitat alaminya, tetapi juga mencatatkan delapan kelahiran alami dari induk orangutan yang sebelumnya direhabilitasi.
Kepala Balai TNBBBR, Persada Agussetia Sitepu, menyambut gembira kabar kelahiran ini.
“Keberhasilan orangutan untuk berkembang biak di kawasan taman nasional menunjukkan bahwa ekosistem di TNBBBR masih mampu mendukung kehidupan satwa liar. Kami berterima kasih atas kerja sama dengan YIARI dan semua pihak yang mendukung upaya konservasi ini,” ucapnya.
Kawasan TNBBBR dipilih sebagai lokasi pelepasliaran setelah melalui kajian mendalam.
Taman nasional ini memiliki populasi orangutan liar yang relatif sedikit sehingga risiko persaingan antar individu dapat ditekan.
TNBBBR juga kaya akan keanekaragaman tumbuhan hutan yang menjadi sumber pakan alami orangutan. Kondisi ini mendukung keberhasilan adaptasi dan reproduksi satwa dilindungi tersebut.
(fd)
Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id
















