Wali Kota Edi Rusdi Kamtono menjelaskan bahwa Robo-robo merupakan manifestasi rasa syukur kepada Tuhan, sekaligus menjadi ajang untuk berdoa agar dijauhkan dari segala bencana dan cobaan.
“Rasa syukur ini kita wujudkan dalam bentuk silaturahmi, doa bersama, dan makan bersama,” ujar Edi.
Menurutnya, perayaan ini memiliki tiga nilai penting: spiritual, ritual, dan hiburan. Oleh karena itu, Pemkot Pontianak mengemasnya dengan beragam acara positif, seperti lomba membuat ketupat colet dan festival kuliner yang menampilkan kekayaan sajian khas daerah.
Edi berharap, ke depan acara ini dapat menjadi daya tarik yang lebih besar.
“Kami berharap kegiatan Robo-Robo ke depan tidak hanya dihadiri oleh masyarakat sekitar, tetapi juga bisa menarik pengunjung dari seluruh wilayah Kota Pontianak, bahkan dari luar Kalbar,” kata Edi.
Ia menekankan pentingnya menjadikan Tradisi Robo-robo Pontianak sebagai agenda budaya tahunan yang tetap untuk memperkuat nilai gotong royong dan kearifan lokal.
“Kita harapkan agenda ini rutin digelar setiap tahunnya sehingga adat budaya Kota Pontianak tetap dikenal oleh generasi muda,” imbuhnya.
Senada dengan Wali Kota, Ketua Panitia Robo-robo, Hazmi A Razak, menjelaskan bahwa tema tahun ini adalah ‘Robo-robo, Menjaga Tradisi Merajut Harmoni’.
Baca Juga: Robo Robo juga Ada dalam Tradisi Jawa,Namanya Rebo Wekasan
Ia memaparkan bahwa tradisi ini dilaksanakan setiap Rabu terakhir bulan Safar, yang diyakini sebagai hari turunnya bala. Filosofi utamanya adalah berbagi, bersilaturahmi, dan berdoa.
“Tiga konsep utama dalam robo-robo adalah berbagi, silaturahmi, dan munajat. Pertama, berbagi dengan membawa makanan sebagai bentuk sedekah jariyah. Kedua, silaturahmi yang menghadirkan keberkahan. Ketiga, munajat, yaitu doa selamat dan doa tolak bala sebagai wujud kepasrahan diri kepada Allah SWT,” terangnya.
Hazmi menutup dengan rasa syukur atas antusiasme masyarakat dan dukungan dari berbagai pihak.
“Alhamdulillah, kegiatan ini bisa berjalan lancar dan masyarakat begitu antusias. Kami berharap budaya robo-robo terus dijaga agar tidak hilang ditelan zaman,” pungkasnya.
(*Red)
Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id
















