BNPB Laporkan Perkembangan Gempa Poso, Karhutla, Kebakaran Migas Blora, dan Erupsi Gunung Lewotobi

Kondisi wilayah terdampak gempabumi M5.8 di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, Minggu (17/8). (Dok. HO/Faktakalbar.id)
Kondisi wilayah terdampak gempabumi M5.8 di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, Minggu (17/8). (Dok. HO/Faktakalbar.id)

Faktakalbar.id, JAKARTA – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merangkum empat kejadian bencana signifikan di Indonesia pada Minggu (17/08/2025) hingga Senin (18/08/2025) pagi, meliputi gempa bumi di Kabupaten Poso, kebakaran hutan dan lahan di Padang Lawas Utara, kebakaran tambang minyak mentah di Blora, serta erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur.

Baca Juga: BNPB Catat Kebakaran Hutan, Longsor di Ambon, dan Gempa M5,8 di Poso pada 17 Agustus 2025

Gempa bumi berkekuatan M5,8 yang mengguncang Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, pada Minggu (17/8) mengakibatkan satu orang meninggal dunia, delapan orang luka berat, dan 32 luka ringan.

Sebanyak 184 Kepala Keluarga (KK) atau 433 jiwa terdampak.

Kerusakan yang ditimbulkan meliputi 12 rumah rusak berat, 33 rumah rusak ringan, satu fasilitas ibadah rusak berat, dua fasilitas ibadah rusak ringan, dan satu fasilitas pendidikan rusak berat.

Gempa akibat pergerakan sesar Tokoraru itu juga memicu 27 gempa susulan dengan magnitudo terbesar M3,3. Meski demikian, BMKG memastikan gempa tidak berpotensi tsunami.

Tim Reaksi Cepat BNPB telah bergerak mendampingi pemerintah daerah dalam penanganan darurat.

Sementara itu, kebakaran hutan dan lahan (karhutla) melanda lahan sawit warga di Desa Mangaledang Lama, Kecamatan Portibi, Padang Lawas Utara, Sumatera Utara, pada Minggu (17/8) sore.

Api berhasil dipadamkan oleh BPBD bersama tim gabungan pada pukul 18.00 WIB, setelah membakar sekitar lima hektar lahan.

Di Kabupaten Blora, Jawa Tengah, kebakaran tambang minyak mentah di Dukuh Gendono, Kecamatan Bogorejo, pada Minggu (17/8) menewaskan dua orang lansia dan melukai tiga orang dengan luka bakar.

Baca Juga: BNPB: Kolaborasi Antar Pihak Jadi Kunci Kesiapsiagaan Hadapi Bencana

Sebanyak 50 KK mengungsi ke rumah kerabat.

Upaya pemadaman masih berlangsung hingga Senin (18/8) dini hari dengan metode penyemprotan dan pembuatan kanalisasi (oil boom) untuk mencegah meluasnya dampak.

Dari Flores Timur, Gunung Lewotobi Laki-laki kembali erupsi sejak Minggu (17/8) hingga Senin (18/8) pagi.

Tinggi kolom abu tercatat mencapai 4.000 meter di atas puncak, berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat dan barat laut. Aktivitas vulkanik ini terekam dengan amplitudo maksimum 44 mm dan durasi 167 detik.

PVMBG menetapkan status Level IV atau AWAS sejak 16 Agustus 2025. Masyarakat diminta tidak beraktivitas dalam radius 6 km, serta 7 km sektoral barat-utara hingga timur laut dari kawah.

BNPB juga mengimbau warga terdampak hujan abu untuk menggunakan masker guna mengurangi risiko gangguan pernapasan.

(fd)

Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id