Ibu-ibu PKK pun turut ambil bagian, mengingat Subah juga dikenal sebagai sentra kerajinan pangan olahan.
Menurut Eko, Subah memiliki potensi pendukung yang besar, salah satunya ketersediaan pupuk kandang dari ternak kambing dan sapi milik warga.
Baca Juga: Sulap Lahan Kritis Bekas Perkebunan Sawit, Pemkab Landak Buktikan Jagung Bisa Produktif
Namun, tantangan juga ada, terutama karena wilayah ini kerap dilanda banjir hingga lima kali dalam setahun.
“Banjir membuat warga sulit beraktivitas. Karena itu, ketahanan pangan kita pusatkan di sini, supaya kebutuhan pangan tetap terjaga,” jelasnya.
Eko menambahkan, jagung yang ditanam tidak hanya ditujukan untuk pakan ternak, tetapi juga untuk konsumsi manusia.
“Orang Jawa sudah lama mengolah jagung menjadi makanan seperti marning dan dodol jagung. Gizinya tinggi, sehingga bermanfaat untuk kesehatan,” pungkasnya.
Baca Juga: Bupati Satono Harap Jagung Jadi Andalan Baru Sambas
(DNS).
Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id