Menurutnya, diperlukan langkah-langkah yang lebih fungsional dan kolaboratif untuk menghadapi berbagai potensi kejahatan lintas negara.
“Masalah seperti penyelundupan, peredaran narkoba, dan pelintas batas ilegal membutuhkan sistem koordinasi yang cepat, terbuka, dan konsisten,” ujar Kompol Yafet Efraim Patabang.
Beliau juga menambahkan bahwa tingginya intensitas lalu lintas manusia dan barang di titik-titik krusial seperti Entikong menuntut keterlibatan aktif dari kedua belah pihak dalam pengawasan serta penegakan hukum yang lebih solid.
Kunjungan ini menegaskan kembali pentingnya kerja sama keamanan perbatasan yang efektif.
Sebelumnya, PDRM dan Polri telah memiliki beberapa skema kerja sama, seperti forum komunikasi rutin dan latihan bersama.
Baca Juga: Perdagangan Illegal Marak Akibat Ekspor Impor PLBN Entikong Ditutup
Namun, seiring dengan dinamika geopolitik dan ekonomi global yang semakin kompleks, pendekatan keamanan dinilai perlu ditingkatkan dari sisi kualitas dan efektivitasnya.
Pertemuan ini diharapkan dapat membangun kepercayaan timbal balik yang lebih kuat, sekaligus menjadi platform untuk menjajaki model kerja sama yang lebih adaptif di masa depan.
Beberapa agenda yang dibahas meliputi pertukaran data intelijen, pengembangan sistem patroli terintegrasi, hingga mekanisme penanganan kasus yang melibatkan yurisdiksi kedua negara.
(*Red)
Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id