Pada kesempatan tersebut, Mendagri turut menyampaikan permohonan maaf dari Presiden Republik Indonesia.
Baca Juga: Pemkab Ketapang Gelar Sosialisasi Perubahan Perbup TPP ASN
Presiden yang semula dijadwalkan hadir langsung, berhalangan karena adanya agenda kenegaraan mendesak, yakni menerima kunjungan dari Menteri Malaysia, Dato’ Sri Ahmad Ibrahim.
Pertemuan tersebut membahas situasi konflik bersenjata di kawasan ASEAN, khususnya yang terjadi di Kamboja.
“Presiden sangat mencintai IPDN dan berharap dapat hadir langsung. Namun karena tugas kenegaraan yang mendesak, amanat beliau saya teruskan secara langsung,” ujar Menteri Dalam Negeri.
Mendagri juga memaparkan bahwa Aparatur Sipil Negara (ASN) merupakan salah satu pilar utama yang menopang negara sebesar Indonesia.
Beliau menjelaskan bahwa negara-negara maju yang mampu bertahan hingga ratusan tahun selalu ditopang oleh tiga pilar yang kuat.
“Pilar tersebut adalah militer dan sistem keamanan nasional yang kokoh, birokrasi yang profesional, serta sistem pemerintahan yang efisien,” tegas Mendagri dalam pidatonya.
Hingga saat ini, IPDN telah berhasil melahirkan lebih dari 41.390 alumni yang tersebar di berbagai penjuru negeri, berkontribusi memperkuat roda pemerintahan baik di tingkat pusat maupun daerah.
Sebagai lembaga pendidikan kedinasan terkemuka, IPDN kini memiliki tiga fakultas utama serta delapan kampus regional yang tersebar di seluruh Indonesia, termasuk di Papua, Sulawesi, NTB, dan Jakarta yang khusus untuk program pascasarjana.
Baca Juga: Pemkab Ketapang Berikan Pengarahan PNS Non Sertifikasi
Keberadaan para Lulusan IPDN Angkatan XXXII ini diharapkan dapat semakin memperkuat jajaran birokrasi di seluruh Indonesia.
(*Red)
Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id
