“Kerja sama ini akan difokuskan pada promosi warisan budaya Pontianak, seperti tenun corak insang dan sulam kalengkang, agar semakin dikenal luas dan bernilai tambah secara ekonomi,” jelasnya.
Yanieta berharap kolaborasi ini menjadi awal dari kemitraan jangka panjang yang mampu memperkuat UMKM kriya Pontianak melalui pendekatan kreatif dan berkelanjutan.
“Pertemuan ini mudah-mudahan menjadi titik awal kolaborasi kami. Terima kasih kepada Mas Didiet Maulana atas dukungan dan perhatiannya dalam mendorong peningkatan potensi sumber daya manusia, khususnya para crafter UMKM,” ucapnya.
Selain peningkatan kualitas produk, Yanieta menekankan pentingnya strategi pemasaran.
Baca Juga: Pj Wali Kota Pontianak: INACRAFT 2025 Jadi Momentum Promosi Kerajinan Lokal
Ia menyebut bahwa pemasaran baik offline maupun online sangat krusial untuk memperluas pasar UMKM.
“Beberapa program sosialisasi dan edukasi sudah kita lakukan, namun ke depan akan ada pelatihan yang lebih mendalam agar para pelaku UMKM tidak hanya bisa memproduksi, tapi juga siap memasarkan produk mereka secara mandiri,” katanya.
Ia juga menambahkan bahwa promosi identitas budaya lokal terus dilakukan melalui edukasi kepada generasi muda.
“Kami harap anak-anak muda mulai mencintai produk-produk kearifan lokal, termasuk corak insang yang merupakan ikon budaya Kota Pontianak. Maka dari itu, edukasi dan pengenalan nilai budaya ini kami mulai sejak usia dini, mulai dari PAUD, SD hingga SMP,” pungkasnya.
Dengan langkah kolaboratif ini, Dekranasda Pontianak optimistis pengrajin lokal bisa bersaing lebih kuat di pasar nasional bahkan global.
Baca Juga: UMKM Pontianak Dapat Apresiasi dari Ketua DWP Politeknik se-Indonesia
(*Red/humas-dekranasdapontianak)
Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id