Faktakalbar.id, NASIONAL – Meski sebagian besar wilayah Indonesia telah memasuki musim kemarau, hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat masih berpotensi mengguyur sejumlah daerah pada awal Juli 2025.
Hal ini disampaikan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui rilis Prakiraan Cuaca Mingguan periode 1–7 Juli 2025.
Pada akhir Juni lalu, tercatat hujan sangat lebat terjadi di beberapa wilayah, antara lain Kabupaten Mimika, Papua Tengah (138,0 mm/hari), Kabupaten Maluku Tenggara, Maluku (108,1 mm/hari), dan Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (107,4 mm/hari).
Baca Juga: Hujan Deras Picu Banjir dan Longsor di Trenggalek, Dua Jembatan Putus
Menurut BMKG, kondisi ini menunjukkan bahwa meski sekitar 25 persen wilayah Indonesia telah masuk musim kemarau, potensi hujan deras masih perlu diwaspadai, khususnya dalam sepekan ke depan.
“Kondisi hujan yang masih signifikan terjadi di beberapa wilayah dipengaruhi salah satunya oleh faktor regional-lokal, yang memberikan variasi hujan harian yang tinggi,” tulis BMKG.
Fenomena Atmosfer Global dan Lokal Pengaruhi Cuaca
Tingginya curah hujan tersebut dipengaruhi oleh sejumlah fenomena atmosfer global, termasuk aktivitas Madden-Julian Oscillation (MJO) yang sedang aktif di wilayah maritim Indonesia.
Selain itu, gelombang atmosfer tropis seperti Gelombang Kelvin dan Rossby Ekuator juga turut mendukung terbentuknya awan hujan.
BMKG menyebutkan bahwa kelembapan udara yang masih tinggi menjadi bahan bakar efektif dalam pembentukan awan hujan di berbagai wilayah.
Baca Juga: Hujan Deras Picu Banjir Kapuas Hulu, Motor-Motor Warga Hanyut
Prediksi anomali Outgoing Longwave Radiation (OLR) menunjukkan nilai negatif di sebagian besar wilayah selatan dan timur Indonesia, yang menandakan peningkatan pertumbuhan awan hujan di wilayah tersebut.
“Kombinasi dari semua faktor ini membuat potensi hujan lebat yang disertai petir dan angin kencang masih tinggi di berbagai wilayah Indonesia dalam beberapa hari ke depan,” tambah BMKG.
Daerah dengan Potensi Cuaca Ekstrem
BMKG juga memantau adanya sirkulasi siklonik di perairan barat daya Lampung dan Selat Karimata yang membentuk daerah perlambatan angin (konvergensi).
Konvergensi ini memanjang dari Selat Sunda hingga Selat Karimata.
Di sisi lain, intrusi udara kering dari belahan bumi selatan turut memperkuat ketidakstabilan atmosfer di sejumlah wilayah.
Intrusi ini mendorong uap air basah di depan batasnya menjadi lebih hangat dan lembab, sehingga meningkatkan potensi hujan di Jawa bagian barat dan tengah pada pekan ini.
Baca Juga: Kalimantan Barat Diperkirakan Akan Diguyur Hujan Berintensitas Sedang
Secara umum, BMKG memprediksi cuaca Indonesia akan bervariasi dari cerah berawan hingga hujan ringan, namun beberapa wilayah berpotensi mengalami hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, serta angin kencang.
Wilayah berpotensi hujan sedang:
Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id