Faktakalbar.id, NASIONAL – Media sosial ramai memperbincangkan istilah “Aura Farming“, yang kini menjadi tren viral di kalangan Gen Z dan Gen Alpha.
Salah satu video yang memantik perhatian global adalah klip seorang anak menari di atas perahu saat perlombaan Pacu Jalur, tradisi budaya asal Riau, Indonesia.
Baca Juga: BNPB Perpanjang Operasi Modifikasi Cuaca di Riau untuk Antisipasi Karhutla
Tren “Aura Farming” merujuk pada tindakan atau aksi yang terlihat keren, estetik, atau memproyeksi aura kharisma tertentu, baik secara sengaja maupun tidak.
Istilah ini diasosiasikan dengan dunia video game, di mana karakter game melakukan tindakan-tindakan yang meningkatkan “aura” atau level persona mereka.
Fenomena ini mendapatkan bentuk nyata melalui sebuah video berjudul Kid Dancing on a Boat yang menampilkan seorang anak kecil menari di ujung perahu saat berlangsungnya lomba Pacu Jalur.
Gaya menarinya mengikuti irama musik dan gerakan perahu yang tengah berpacu, sehingga menciptakan kesan visual yang estetik dan unik.
Pacu Jalur sendiri merupakan warisan budaya dari masyarakat Muara Singingi, Riau, yang bermula dari aktivitas ekonomi berbasis sungai dan transportasi air.
Baca Juga: Anak Muda dan Gen Z Antusias Pemilu, Bahkan Mendominasi di KPPS
Seiring waktu, masyarakat mengembangkan moda perahu menjadi bentuk identitas estetika, dengan ukiran perahu menyerupai harimau atau ular.
Tradisi ini kemudian berevolusi menjadi ajang lomba adu cepat antar perahu yang dikenal sebagai Pacu Jalur.
Sejak tahun 1903, perlombaan ini menjadi agenda tahunan yang diangkat oleh Pemerintah Provinsi Riau untuk menarik wisatawan nusantara maupun mancanegara.
Yang membuat tradisi ini viral bukan hanya perlombaannya, melainkan sosok anak kecil di bagian depan perahu yang menari dengan gaya khas.
Banyak warganet luar negeri menyebutnya sebagai bentuk “Aura Farming” karena dianggap menunjukkan karisma dan estetika yang kuat tanpa dibuat-buat.
Video tersebut kini ramai ditiru di berbagai platform, khususnya TikTok, dan menjadi perbincangan hangat lintas negara sebagai simbol kebudayaan lokal yang mampu bersaing dalam lanskap konten global.
(fd)
Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id