Faktakalbar.id, NASIONAL – Ribuan jemaah haji dari berbagai negara, termasuk Indonesia, memadati area Jamarat di Mina, Arab Saudi, untuk melaksanakan lempar jamrah pada hari kedua, Sabtu (7/6) pagi waktu setempat.
Pantauan langsung di lapangan menunjukkan rombongan jemaah asal Indonesia datang dari berbagai daerah seperti Sumatra Selatan, Kalimantan Timur, Jawa Barat, Sumatra Barat, dan lainnya.
Mereka bergerak menuju lokasi lempar jamrah sebagai bagian dari rangkaian ibadah haji yang wajib dilaksanakan.
Baca Juga: Kemenkeu Terbitkan PMK 34/2025, Bebaskan Bea Masuk Barang Bawaan Jemaah Haji hingga Rp40,75 Juta
Salah satu jemaah asal Boyolali, Jawa Tengah, Husein Ahmadi (46), tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 78 SOC.
Ia bersama rombongannya yang berjumlah 30 orang memutuskan untuk berangkat selepas salat Subuh demi menghindari kepadatan dan panas matahari yang menyengat.
“Kami berjalan kaki dari Muzdalifah ke Mina kemarin sore. Karena lalu lintas padat, perjalanannya memakan waktu sekitar satu setengah jam,” jelas Husein.
Sementara itu, jemaah haji plus asal Jakarta, Azmi Zainin (57), memilih waktu sore hari untuk melaksanakan lempar jamrah.
Ia dan istrinya menginap di hotel yang hanya berjarak 500 meter dari area Jamarat, sehingga tidak mengalami kesulitan untuk mengakses lokasi.
“Bersama 38 anggota rombongan lainnya, kami merasa lebih nyaman melaksanakan lempar jamrah saat sore,” kata Azmi.
Lempar jamrah atau jumroh merupakan salah satu syarat wajib dalam pelaksanaan ibadah haji.
Ritual ini dilakukan dengan melemparkan tujuh butir kerikil kecil ke tiga titik jamrah yang telah ditentukan, yakni Jamrah Ula, Jamrah Wustha, dan Jamrah Aqabah.
Pada hari-hari Tasyrik yang berlangsung selama tiga hari, yakni 11-13 Zulhijah atau bertepatan dengan 8-10 Juni 2025, seluruh jemaah wajib melaksanakan lempar jamrah.
Baca Juga: Pelepasan Jemaah Haji Pontianak: Pemkot Beri Bantuan dan Dampingi Hingga Keberangkatan
Waktu pelaksanaan dimulai setelah matahari tergelincir hingga terbit fajar keesokan harinya.
Ritual ini melambangkan perlawanan terhadap godaan setan, serta menjadi simbol ketaatan jemaah kepada Allah SWT dalam menyempurnakan rukun Islam kelima.
Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id