Faktakalbar.id, INTERNASIONAL – Seorang pria membakar Al Quran di depan sebuah masjid di Villeurbanne, dekat Kota Lyon, Prancis, pada Selasa (3/6/2025) sore waktu setempat.
Kepolisian setempat segera menangkap tersangka di wilayah Villeurbanne, lokasi masjid tempat Al Quran dirampas dan dibakar.
Baca Juga: Prancis Kutuk Keras Serangan Israel ke Sekolah dan Panti Asuhan di Gaza Utara
Polisi menyebut pria tersebut dalam kondisi “rapuh secara psikis”.
Media lokal melaporkan bahwa peristiwa ini pertama kali diketahui lewat pengakuan saksi yang melihat kejadian dari Minggu (1/6) hingga Senin (2/6).
“Seseorang tanpa penutup wajah memasuki ruang salat, mengambil salinan Al Quran, membakarnya lalu menjatuhkannya di luar gedung itu sebelum melarikan diri,” ujar salah satu dewan masjid di wilayah Rhone.
Pihak kepolisian mengonfirmasi bahwa penyelidikan sedang dilakukan atas insiden ini.
Kantor Kejaksaan Lyon mengatakan kepada AFP bahwa kasus tersebut sedang ditangani sebagai dugaan “penghancuran atau perusakan dengan cara yang dapat membahayakan orang dilakukan atas dasar ras, etnis, bangsa, atau agama”.
Insiden pembakaran Al Quran ini terjadi setelah aksi kekerasan bermuatan rasis terjadi di kota Puget-sur-Argens, Prancis selatan, pada Sabtu (31/5).
Seorang pria mengunggah video saat ia menembak mati tetangganya yang berasal dari Tunisia dan melukai seorang pria asal Turki.
Baca Juga: Kerjasama Penanggulangan Bencana BNPB – AFAD Turkiye
Pelaku yang merupakan warga Prancis kelahiran 1971 sempat melarikan diri sebelum akhirnya ditangkap di dekat lokasi setelah keberadaannya dibocorkan oleh rekannya.
Menurut laporan surat kabar Le Parisien, dalam salah satu videonya, tersangka menyatakan kesetiaan pada bendera Prancis dan menyerukan agar warga Prancis “menembak” orang asing.
Jaksa Antiterorisme Prancis kini mengambil alih penyelidikan. Ini menjadi kasus serangan rasis pertama dari kelompok sayap kanan yang dikategorikan sebagai tindak terorisme sejak 2018. (fd)
Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id