Faktakalbar.id, SINTANG – Akses jalan rusak di Kabupaten Sintang kembali memakan korban jiwa. Seorang pasien dari Puskesmas Tempunak meninggal dunia dalam perjalanan rujukan menuju RSUD Ade M. Djoen Sintang pada Sabtu dini hari (31/5/2025), setelah ambulans yang ditumpanginya terjebak lumpur selama empat jam.
Peristiwa memilukan itu terjadi di Desa Kupan Jaya, Kecamatan Tempunak, sekitar pukul 02.00 WIB.
Ambulans yang membawa pasien tersebut terperosok dalam kubangan lumpur akibat kondisi jalan yang rusak parah dan diguyur hujan deras.
Baca Juga: Ambulan Rujukan dari Puskesmas Jelimpau Tersendat di Jalan Rusak Menuju Sintang
Meskipun telah dibantu oleh kendaraan Hardtop untuk menarik ambulans dari kubangan, upaya penyelamatan tetap tidak berhasil.
Proses evakuasi berjalan sangat lambat dan pasien akhirnya tidak dapat diselamatkan.
Dalam video yang beredar luas di media sosial, terlihat keluarga pasien dan warga sekitar ikut membantu proses evakuasi.
Rekaman video tersebut diunggah oleh akun Facebook Nuansa Kalbar dan langsung viral.
“Pasien ninggal di jalan gara-gara nyangkut nih. Pasiennya ninggal, ga bisa berbuat apa-apa kita,” ujar perekam video tersebut, menggambarkan situasi haru saat peristiwa terjadi.
Kabar duka ini memicu reaksi keras dari warganet, banyak yang meluapkan kemarahan dan kekecewaan terhadap pemerintah yang dinilai abai dalam menangani kerusakan infrastruktur jalan.
“Dapil Tempunak Hulu ada, dulu waktu mau kampanye saya lihat exsa standby di sana, sekarang hilang ya. Dan cobalah seluruh Kades Tempunak Hulu berkordinasi supaya sama–sama bertanggung jawab memikirkan jalan yang rusak tersebut,” tulis Donse Jhon, salah satu pengguna Facebook di kolom komentar akun Nuansa Kalbar.
Baca Juga: Jalan Penghubung Utama Tempunak Hulu ke Sintang Rusak Parah
Ia juga menambahkan, “Kematian manusia memang tidak bisa dihindari. Namun, akan tetapi jika transportasinya lancar pasti nyawanya bisa diselamatkan. Saya pikir saatnya para pejabat pemerintah berpikir cemerlang untuk mengatasi kerusakan jalan yang ada di Kabupaten Sintang ini.”
Peristiwa tragis ini kembali menyoroti pentingnya penanganan infrastruktur jalan, khususnya di wilayah pedalaman Kalimantan Barat.
Jalan rusak di Kecamatan Tempunak bukan hanya menghambat aktivitas warga, tetapi juga telah merenggut nyawa. (JN)
Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id