-
Nalo Sanjaya (53 tahun), warga Kelurahan Kedongdong Kidul, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon.
-
Wahyu Galih (26 tahun), warga Kelurahan Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon.
Menurut data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), hingga hari ini tercatat 19 korban meninggal dunia dan enam orang masih dalam pencarian.
Selain itu, kerugian material akibat longsor mencakup 4 unit alat berat ekskavator dan 7 unit truk yang tertimbun tanah.
Baca Juga: Jumlah Korban Longsor Tambang Gunung Kuda Cirebon Bertambah Jadi 13 Orang
Operasi pencarian dan penyelamatan masih terus menjadi prioritas utama dalam penanganan darurat.
Tim SAR gabungan terdiri dari berbagai unsur seperti BPBD Kabupaten Cirebon, TNI, Polri, Basarnas, relawan, dan masyarakat setempat.
BNPB mengimbau seluruh tim yang terlibat untuk selalu mengutamakan keselamatan selama proses evakuasi, mengingat masih ada potensi bencana susulan di area tambang.
“Warga yang tinggal di sekitar lereng tebing dan bantaran sungai juga diimbau untuk memantau kondisi tanah dan debit air secara berkala. Jika hujan deras turun selama dua jam atau lebih, evakuasi mandiri sangat disarankan,” ujar BNPB dalam pernyataannya.
Kondisi di lokasi tambang galian C Gunung Kuda masih cukup rawan. Pemerintah daerah bersama BNPB terus memantau perkembangan situasi dan menyiapkan langkah antisipatif untuk mencegah korban lebih lanjut.
Baca Juga: Longsor di Tambang Gunung Kuda Cirebon Telan 10 Korban Jiwa
Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id
















