BNPB Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir dan Longsor di Tolikara dan Nduga, Papua Pegunungan

BNPB memberikan dukungan bantuan secara simbolis saat rapat koordinasi di Kantor Gubernur Papua, Kota Jayapura, Provinsi Papua pada Sabtu (24/5). Foto: HO/Faktakalbar.id
BNPB memberikan dukungan bantuan secara simbolis saat rapat koordinasi di Kantor Gubernur Papua, Kota Jayapura, Provinsi Papua pada Sabtu (24/5). Foto: HO/Faktakalbar.id

Faktakalbar.id, NASIONAL –  Kedeputian Bidang Penanganan Darurat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengirimkan tim untuk merespons bencana banjir dan tanah longsor yang melanda Kabupaten Tolikara dan Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan, pada akhir April 2025.

Bencana ini terjadi akibat curah hujan tinggi yang memicu banjir serta longsor di tujuh distrik di Kabupaten Tolikara. Akibatnya, sebanyak 459 kepala keluarga terdampak. Sementara itu, di Kabupaten Nduga, banjir menerjang lima distrik dan berdampak pada 4.053 kepala keluarga. Dari jumlah tersebut, 684 kepala keluarga terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman.

Baca Juga: Rentetan Bencana di Indonesia, BNPB Kirim Bantuan dan Imbau Kesiagaan

Dalam upaya penanganan darurat, Tim BNPB yang dipimpin oleh Kasubdit Pemulihan Sarana, Johan Pakpahan, menyerahkan bantuan secara simbolis saat rapat koordinasi di Kantor Gubernur Papua pada Sabtu (24/5). Bantuan yang diberikan mencakup 5 ton beras untuk Kabupaten Tolikara serta 6 ton ubi dan keladi bagi warga terdampak di Kabupaten Nduga.

Menurut Johan Pakpahan, jenis bantuan pangan tersebut disesuaikan dengan kearifan lokal masyarakat setempat. “Pemilihan ubi dan keladi bertujuan agar dukungan logistik tidak hanya memenuhi kebutuhan dasar, tetapi juga membangkitkan sektor pertanian dan ekonomi petani lokal,” ujarnya.

Kehadiran BNPB di lapangan merupakan tindak lanjut dari arahan Kepala BNPB agar dukungan permakanan menjadi prioritas utama dalam penanganan bencana. Hal ini penting untuk memastikan kebutuhan dasar warga terpenuhi secara cepat dan tepat sasaran.

Pemerintah Provinsi Papua juga terus melakukan pendampingan terhadap wilayah terdampak. Saat ini, Provinsi Papua Pegunungan sebagai wilayah administrasi baru belum memiliki Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di tingkat provinsi. Oleh karena itu, sinergi antardaerah menjadi penting. “Sebagai bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia, kita harus saling membantu,” kata Johan.

Rapat koordinasi ini turut dihadiri oleh berbagai pihak terkait, seperti Kepala BPBD Provinsi Papua, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Tolikara, Sekda Kabupaten Tolikara, dan Sekretaris BPBD Kabupaten Nduga.

Baca Juga: Bencana Hidrometeorologi Landa Sejumlah Daerah, BNPB Imbau Warga Tingkatkan Kewaspadaan

Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id