Banjir dan Angin Kencang Masih Dominasi Bencana di Tengah Peralihan Musim

BPBD Kabupaten Barito Selatan melakukan evakuasi korban terdampak banjir di Kecamatan Dusun Hilir, Kabupaten Barito Selatan, Kalimantan Tengah. Sumber Foto : BPBD Kabupaten Barito Selatan
BPBD Kabupaten Barito Selatan melakukan evakuasi korban terdampak banjir di Kecamatan Dusun Hilir, Kabupaten Barito Selatan, Kalimantan Tengah. Sumber Foto : BPBD Kabupaten Barito Selatan

Faktakalbar.id, NASIONAL – Bencana hidrometeorologi basah seperti banjir dan angin kencang masih menjadi ancaman utama di sejumlah wilayah Indonesia di tengah peralihan musim. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan, beberapa daerah mengalami dampak cukup serius akibat curah hujan tinggi dan angin kencang yang terjadi dalam beberapa hari terakhir.

Ribuan Warga Barito Selatan Terdampak Banjir

Di Kalimantan Tengah, tepatnya di Kabupaten Barito Selatan, enam desa dilanda banjir pada Kamis (10/4) pukul 04.00 waktu setempat. Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat serta limpahan air dari Kabupaten Murung Raya dan Barito Utara menjadi penyebab utama. Wilayah terdampak berada di Kecamatan Dusun Hilir yang meliputi Desa Sungai Jaya, Mahajandau, Batilap, Lehai, Batampang, dan Mangkatir.

Baca Juga: 34 Rumah Rusak Akibat Gempa Magnitudo 6,3 di Bengkulu, Warga Diminta Tetap Waspada

“Sebanyak 2.301 kepala keluarga atau 6.946 jiwa terdampak,” kata BNPB dalam laporannya. Tak hanya itu, banjir juga menyebabkan kerusakan pada 1.212 unit rumah, 10 fasilitas kesehatan, 27 rumah ibadah, 26 fasilitas pendidikan, 5 fasilitas umum, 26 akses jalan, serta 720 hektare lahan pertanian. Ketinggian air tercatat antara 50 hingga 103 sentimeter.

BPBD Barito Selatan telah berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk melakukan investigasi, evakuasi warga terdampak, serta mendirikan posko darurat. Pada Kamis (22/5), banjir mulai berangsur surut.

Angin Kencang dan Hujan di Bangka Tengah

Beralih ke Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, tepatnya di Desa Belilik, Kecamatan Namang, Kabupaten Bangka Tengah. Hujan lebat disertai angin kencang menyebabkan 14 rumah milik 14 kepala keluarga terdampak. Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Bangka Tengah segera melakukan asesmen, berkoordinasi dengan pihak terkait, dan memberikan bantuan berupa terpal kepada warga.

Saat ini, penanganan masih dilakukan oleh tim gabungan untuk memastikan kondisi kembali aman dan terkendali.

Banjir di Tiga Kecamatan Klaten, Jateng

Di Jawa Tengah, hujan lebat pada Kamis (22/5) pukul 16.00 WIB mengakibatkan banjir di tujuh desa dari tiga kecamatan di Kabupaten Klaten. Wilayah terdampak meliputi Kecamatan Klaten Utara (Desa Belangwetan, Karanganom, dan Barenglor), Klaten Tengah (Desa Mojayan dan Gumulan), serta Kecamatan Trucuk (Desa Karangpakel dan Kalikebo).

Sebanyak 54 kepala keluarga terdampak, dengan empat di antaranya mengungsi. Banjir merusak 52 rumah, dua rumah rusak ringan, satu fasilitas umum, satu tempat usaha, 10 ruas jalan, satu trotoar, satu mobil, dan lima ekor ternak.

Baca Juga: Banjir Bandang Pegunungan Arfak: Tim Gabungan Cari Korban di Medan Ekstrem

BPBD Klaten melakukan kaji cepat serta perawatan dan pembersihan drainase secara rutin. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah menetapkan status Siaga Darurat Bencana Banjir, Longsor, dan Cuaca Ekstrem melalui Keputusan Gubernur Nomor 360/8 Tahun 2024 yang berlaku sejak 15 November 2024 hingga 31 Mei 2025. Kondisi banjir dilaporkan mulai surut pada Kamis (22/5).

Imbauan BNPB: Tetap Waspada di Musim Pancaroba

BNPB mengingatkan masyarakat dan pemerintah daerah untuk tetap siaga terhadap potensi bencana hidrometeorologi. “Meskipun memasuki musim pancaroba, potensi bencana masih tinggi dan perlu diwaspadai,” imbau BNPB. Masyarakat diminta aktif memantau informasi cuaca dan iklim melalui kanal resmi pemerintah.

Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id

advertisements