Faktakalbar.id, JAKARTA – Ribuan buruh yang tergabung dalam Aliansi Gerakan Buruh Bersama Rakyat (GEBRAK) turun ke jalan dalam aksi memperingati Hari Buruh Internasional atau May Day 2025. Adapun aliansi GEBRAK terdiri Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI). Selain KASBI, ada pula aliansi dari berbagai organisasi lainnya, seperti koalisi masyarakat sipil Fraksi Pekerja Industri (FKI).
Aksi damai ini berlangsung di depan Gedung DPR RI, Kamis (1/5), dengan membawa sederet tuntutan penting terkait kondisi perburuhan di Indonesia.
Unang Sunarno, Ketua Umum Konfederasi Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI), menyatakan bahwa aksi GEBRAK sengaja dilakukan secara terpisah dari acara May Day Fiesta yang dihadiri Presiden Prabowo di Monas. Menurutnya, aksi ini mencerminkan kekecewaan terhadap kondisi buruh saat ini.
Baca Juga: Hadir di Peringatan Hari Buruh, Prabowo Dukung Undang-Undang Perampasan Aset Korupsi
“Kami dari Aliansi GEBRAK memilih turun ke jalan karena situasi buruh Indonesia sangat memprihatinkan. Banyak yang terkena PHK sepihak, upah rendah, dan hak-haknya tidak dipenuhi. Ini adalah bentuk protes atas ketidakadilan yang terus berlangsung,” ujar Unang di hadapan massa aksi.
Dalam orasinya, GEBRAK menyampaikan 18 poin tuntutan. Beberapa tuntutan utama di antaranya adalah pencabutan omnibus law Cipta Kerja dan aturan turunannya, penghentian PHK massal, serta pemberlakuan upah layak nasional. Mereka juga menuntut perlindungan lebih bagi buruh perempuan, termasuk ketersediaan ruang laktasi dan fasilitas penitipan anak yang terjangkau.
GEBRAK juga menolak sistem kerja kontrak, outsourcing, dan kemitraan palsu, terutama yang dialami oleh pekerja sektor informal seperti driver ojek online. Mereka mendesak pemerintah untuk segera meratifikasi Konvensi ILO 190 dan 188 yang mengatur perlindungan terhadap buruh dan pekerja sektor kelautan.
Isu-isu lain yang disoroti adalah keadilan bagi buruh sawit, pengangkatan guru honorer sebagai pegawai tetap, penolakan terhadap kenaikan harga kebutuhan pokok, dan penghentian tindakan represif terhadap aktivis.
GEBRAK menyerukan kepada pemerintah untuk membangun industri nasional yang kuat, menjamin pendidikan gratis dan ilmiah, serta menegakkan demokrasi sejati di bawah supremasi sipil.
Baca Juga: Aksi May Day di Sambas, Buruh Serukan Hak Mereka yang Tertindas
Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id