Faktakalbar.id, NASIONAL – Bencana hidrometeorologi kembali mendominasi kejadian bencana di Indonesia. Berdasarkan data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga Sabtu, 19 April 2025, cuaca ekstrem memicu banjir, tanah longsor, dan pergerakan tanah di berbagai wilayah, termasuk Brebes, Pandeglang, Enrekang, dan Tana Toraja.
Longsor di Brebes Picu Ratusan Warga Mengungsi
Di wilayah Brebes Selatan, Jawa Tengah, hujan deras yang mengguyur sejak Kamis (17/4) menyebabkan pergerakan tanah di Desa Mendala, Kecamatan Sirampog. Kejadian sekitar pukul 02.00 WIB tersebut menyebabkan 367 warga terpaksa mengungsi. Longsor terjadi di Dukuh Krajan RT 05 RW 03, dengan bidang luncur menuju barat laut dan sudut kemiringan mencapai 60° ke arah Kali Pedes.
Baca Juga: Banjir Masih Dominasi Bencana di Indonesia, Tapanuli Tengah dan Kalimantan Tengah Terdampak Parah
“Sebanyak 93 rumah rusak berat dan 14 rumah lainnya terancam,” ungkap BPBD Kabupaten Brebes.
Sebagai respons cepat, BPBD mendirikan dua tenda pengungsian di Dukuh Babakan dan mengevakuasi warga terdampak. Sebanyak 314 orang mengungsi di tenda darurat, sementara 53 lainnya memilih tinggal di rumah saudara. Kebutuhan mendesak saat ini mencakup logistik, kasur, tenda tambahan, selimut, dan perlengkapan bayi.
Pemerintah Kabupaten Brebes sedang menetapkan status tanggap darurat. Pemutusan aliran listrik juga dilakukan demi keselamatan.
Banjir di Pandeglang, Bayi 18 Bulan Meninggal
Hujan lebat juga menyebabkan Sungai Cikuncil, anak Sungai Cisata, meluap di Kabupaten Pandeglang, Banten, pada Jumat (18/4). Banjir terjadi di Kecamatan Menes, Jiput, dan Pulosari, berdampak pada 61 Kepala Keluarga (KK).
Tragisnya, satu balita berusia 18 bulan meninggal dunia akibat terseret arus. Total 61 rumah warga terdampak. Rinciannya, 26 rumah di Kecamatan Menes, 14 di Pulosari, dan 21 di Cisata. Selain rumah, banjir juga menghanyutkan ternak dan menumbangkan pohon yang menimpa rumah warga.
Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id