Ason juga menyoroti lemahnya pengawasan terhadap masuknya daging ilegal ke Kalbar.
Menurutnya, daging tersebut tidak hanya merugikan peternak lokal tetapi juga melanggar regulasi terkait cukai dan distribusi produk hewan ternak.
“Kok bisa masuk dengan mudah? Padahal dulu pengawasannya cukup ketat. Jelas, daging ilegal ini tidak membayar cukai maupun pajak. Jika dibiarkan, ini akan merusak tatanan ekonomi peternak di Kalbar,” tegas Ason.
Baca juga: Dugaan Korupsi Aplikasi E-Guru di Sambas, Polda Kalbar Dalami Aliran Dana BOS
Ketua Komisi II DPRD Provinsi Kalbar tersebut pun mendesak pemerintah daerah dan instansi terkait untuk segera mengambil langkah konkret dalam menertibkan peredaran daging ilegal.
Apalagi, menjelang Hari Raya Idulfitri, ketersediaan daging sapi lokal yang berkurang akibat dominasi daging ilegal harus segera diatasi agar tidak mengganggu kebutuhan masyarakat.
“Kita berharap pemerintah segera turun tangan agar peternak lokal tidak semakin terpuruk. Ini bukan hanya soal ekonomi, tetapi juga kepatuhan terhadap aturan yang ada,” pungkasnya. (RD)
Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id