Kalbar Darurat Mafia Tambang
Sambas  

Harga Kelapa di Sambas Meroket Akibat Lonjakan Ekspor ke Malaysia dan China

Tumpukan kelapa tua di atas kendaraan pedagang di Kabupaten Sambas. Harga kelapa santan mengalami kenaikan akibat ekspor ke Malaysia dan China yang mengurangi pasokan dalam negeri.
Stok kelapa tua di pedagang Kabupaten Sambas yang akan diolah menjadi santan. Kenaikan harga kelapa dipicu oleh meningkatnya ekspor ke luar negeri. Foto: (Lst/Faktakalbar.id)

Faktakalbar.id, SAMBAS – Harga kelapa di Kabupaten Sambas mengalami kenaikan signifikan dalam empat bulan terakhir, didorong oleh tingginya permintaan ekspor ke luar negeri. Sebelumnya, harga kelapa santan hanya Rp25.000 per kg, kelapa parut Rp14.000 per kg, dan kelapa putih Rp18.000 per kg.

Namun kini, harga-harga tersebut melonjak tajam menjadi Rp40.000 per kg untuk santan, Rp28.000 per kg untuk kelapa parut, dan Rp35.000 per kg untuk kelapa putih.

Kenaikan harga kelapa ini diduga disebabkan oleh meningkatnya ekspor ke Malaysia dan China, yang mengurangi pasokan kelapa di dalam negeri. Permintaan tinggi dari luar negeri menyebabkan harga kelapa di tingkat lokal ikut terdongkrak.

Baca Juga: Brigade Pangan Siap Bersinergi dengan Gapoktan untuk Swasembada di Sambas

Kenaikan harga kelapa ini mulai dirasakan oleh pelaku usaha kecil yang bergantung pada bahan baku tersebut. Elka, seorang pedagang kelapa santan di Sambas, mengaku kesulitan mendapatkan stok kelapa untuk usahanya.

“Kelapa semakin sulit didapat karena lebih banyak diekspor. Akibatnya, harga melonjak dan kami juga terpaksa menaikkan harga jual ke pelanggan,” ujarnya, Kamis (20/3).

Ia berharap harga kelapa di Sambas bisa kembali stabil agar tidak semakin memberatkan pedagang dan konsumen.

“Kalau terus seperti ini, harga bisa semakin tak terkendali dan berdampak pada industri pangan yang bergantung pada kelapa,” tutupnya. (DNS)