Kalbar Darurat Mafia Tambang

Banjir Terjang Kapuas Hulu, Warga Gunakan Sampan untuk Beraktivitas

Dua warga berada di atas sampan saat banjir melanda Kapuas Hulu, Kalimantan Barat. Mereka mengangkut barang dagangan untuk berjualan di tengah genangan air.
Masyarakat gunakan sampan untuk beraktivitas dan berjualan saat banjir menerjang Kecamatan Putussibau Utara dan Putussibau Selatan, Kabupaten Kapuas Hulu. Foto: (Dok. Ist/Faktalbar.id)

Faktakalbar.id, KAPUAS HULU – Banjir di Kalimantan Barat masih belum surut sepenuhnya. Saat ini, Kecamatan Putussibau Utara dan Putussibau Selatan, Kabupaten Kapuas Hulu, tengah dilanda banjir bandang yang menyebabkan aktivitas masyarakat terganggu.

Kristiana Sri Haryani, salah satu warga Kecamatan Putussibau Utara, mengungkapkan bahwa ketinggian air saat ini telah mencapai sekitar 2 meter.

Banyak warga yang masih bertahan di rumah mereka terpaksa mengandalkan sampan dayung atau sampan bermotor untuk beraktivitas.

“Tinggi banjir sekarang bisa mencapai sekitar 2 meter. Air mulai naik sejak kemarin sore. Untuk mobilitas, warga biasanya menggunakan sampan atau ojek spit,” ujarnya, Jumat (21/3/2025).

Baca Juga: Banjir Rendam Putussibau Utara Kabupaten Kapuas Hulu, Akses Jalan Lumpuh Total

Akibat banjir yang merendam sebagian besar wilayah, akses jalan utama di Kecamatan Putussibau Utara dan Putussibau Selatan lumpuh. Sejumlah kendaraan tidak dapat melintas karena ketinggian air yang terus meningkat. Warga yang masih bertahan di rumah juga mulai kesulitan mendapatkan pasokan kebutuhan pokok.

Ia juga menambahkan bahwa sejumlah upaya evakuasi telah dilakukan oleh pihak kepolisian, Kodim, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Namun, bantuan berupa sembako dan bahan makanan lainnya hingga saat ini belum tersedia.

“Bantuan untuk evakuasi sudah ada dari polisi, Kodim, dan BPBD. Tapi kalau untuk sembako atau bahan makanan lainnya, sampai sekarang belum ada,” tambahnya.

Hingga berita ini ditulis, kondisi banjir di Kapuas Hulu masih belum menunjukkan tanda-tanda surut. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi meningkatnya debit air. (mro)