JAKARTA – China baru saja memberlakukan larangan impor produk ternak dari berbagai negara akibat wabah penyakit seperti cacar domba, cacar kambing, dan penyakit mulut dan kuku. Kebijakan yang diumumkan oleh General Administration of Customs China pada 21 Januari 2025 ini menciptakan celah besar di pasar produk hewani. Namun, di tengah situasi tersebut, sarang burung walet asal Indonesia justru mendapatkan peluang besar untuk semakin diminati.
Indonesia, sebagai produsen utama sarang burung walet dunia, menyumbang sekitar 80% dari kebutuhan global. Komoditas ini bukan hanya dianggap sebagai barang mewah, tetapi juga memiliki manfaat kesehatan seperti meningkatkan daya tahan tubuh dan memperlambat proses penuaan, yang membuatnya sangat digemari di pasar Asia, khususnya China.
Pada tahun 2020, ekspor sarang burung walet Indonesia mencatat rekor dengan nilai sebesar USD 540,4 juta. Angka tersebut terus menunjukkan pertumbuhan, di mana pada 2023 ekspor ke Hong Kong mencapai 630,9 ton dengan nilai USD 77,13 juta.