Selain membahas layanan untuk jemaah umrah dan haji, Erick juga melaporkan perkembangan Terminal 1, 2D, dan 2E yang akan difokuskan untuk maskapai berbiaya rendah (low-cost carrier). Sementara itu, maskapai dengan layanan penuh (full-service carrier) akan difokuskan di Terminal 3.
“Ini langkah untuk meningkatkan efisiensi dan kenyamanan bagi pengguna layanan bandara, terutama bagi segmen yang berbeda,” tambah Erick.
Langkah ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk memberikan pengalaman perjalanan yang lebih baik bagi jemaah umrah dan haji. Dengan fasilitas yang lebih modern dan terintegrasi, jemaah diharapkan dapat melakukan perjalanan dengan lebih nyaman dan efisien.
Proyek revitalisasi ini mencerminkan komitmen pemerintah dalam memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat sekaligus meningkatkan daya saing Bandara Soekarno-Hatta sebagai salah satu hub utama penerbangan di kawasan Asia Tenggara.