*Langkah Konkret yang Harus Diambil
Untuk mengatasi persoalan banjir di Pontianak, berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan:
1. Perbaikan dan Pengintegrasian Drainase
Sistem drainase kota harus segera diperbaiki dan dirancang ulang agar mampu menampung debit air yang lebih besar. Pemeliharaan rutin juga harus dilakukan untuk mencegah penyumbatan.
2. Penegakan Kebijakan Tata Ruang
Pemerintah perlu menegakkan kebijakan tata ruang dengan tegas. Pengawasan terhadap alih fungsi lahan harus diperketat, dan pembangunan di kawasan resapan air harus dihentikan.
3. Peningkatan Ruang Terbuka Hijau
Memperbanyak ruang terbuka hijau (RTH) adalah langkah penting untuk memulihkan kapasitas kawasan resapan air. RTH juga berfungsi mengurangi suhu kota dan meningkatkan kualitas hidup warganya.
4.Pendekatan Partisipatif
Solusi yang dihasilkan harus mencerminkan kebutuhan masyarakat. Pemerintah perlu membuka ruang dialog dengan warga agar kebijakan yang dibuat benar-benar menjawab persoalan di lapangan.
5. Peningkatan Kesadaran Lingkungan
Edukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan, termasuk tidak membuang sampah sembarangan, harus terus digalakkan.
*Banjir Bukan Takdir
Banjir bukanlah takdir yang harus diterima Kota Pontianak. Dengan perencanaan matang dan kolaborasi lintas sektor, banjir bisa diatasi. Namun, hal ini memerlukan komitmen bersama, mulai dari pemerintah, pelaku pembangunan, hingga masyarakat umum.
Kita harus bergerak bersama untuk membangun Pontianak yang lebih adaptif, berkelanjutan, dan ramah lingkungan. Tanpa langkah nyata, banjir akan terus menjadi momok yang menghambat perkembangan kota ini. Mari kita ubah arah pembangunan Pontianak menuju masa depan yang lebih cerah. (*)