Selanjutnya mengingat aplikasi OSS RBA sebagai aplikasi dimana tidak dapat mengakomodir beberapa perizinan maka terdapat inovasi perizinan digital berupa SELARASIN (Sistem Pelayanan Terpadu Satu Pintu).
“Aplikasi SELARASIN tertuang pada keputusan Gubernur Kalimantan Barat yang mengatur tentang penerapan aplikasi SELARASIN,” tuturnya.
Selanjutnya Pj Gubernur Kalbar juga menyampaikan 3 kegiatan unggulan yaitu, penurunan prevalensi stunting, peningkatan indeks pembangunan olahraga di Kalimantan Barat dan peningkatan layanan perizinan berbasis digital.
“Inovasi dalam upaya penurunan prevalensi stunting adalah GOTAS (Gerakan Orang Tua Asuh Stunting) yang melibatkan seluruh OPD dan Instansi vertikal yang mengintervensi 2.250 balita stunting, kemudian Kating (kakak asuh stunting) melibatkan 1.020 pemuda pemuda pemudi yang mengintervensi 425 balita stunting. Jadi mereka (Kating) mendampingi dan memberikan bantuan makanan bergizi selama 3 bulan kepada anak stunting, kemudian Sinita Penjaga Ibu Jari yang melibatkan semua organisasi wanita Forkopimda di Provinsi Kalimantan Barat kemudian Inspeksi Bunda Genre melibatkan 5.430 remaja putri, Serbu Posyandu yang menyasar pada 4.775 posyandu se Kalimantan Barat dimana semua stakeholder turun bersama – sama ke Posyandu. Adapun inovasi indeks pembangunan olahraga ditempuh dengan membangun GOR terpadu dan nilai indeks pembangunan olahraga sebesar 0,451 terbaik kedua saat ini secara nasional. Bidang olahraga Kalimantan Barat sukses meraih emas pertama pada olimpiade 2024 di Paris, pada cabang olahraga Panjang Tebing atas nama Vedrick Leonardo,” tutupnya.
Dengan berbagai upaya yang telah dilakukan, Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat berhasil mencapai sejumlah pencapaian signifikan, salah satu capaian prestasi tersebut antara lain berhasil membawa Harisson dinobatkan sebagai Pj. Gubernur Terbaik Bidang Ekonomi Daerah Fiskal Tinggi.
Penurunan angka stunting dan kemiskinan ekstrem menjadi bukti nyata komitmen kami dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Keberhasilan tersebut juga mendapatkan apresiasi dari Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka, yang disampaikan pada Rakornas yang juga dihadiri Presiden RI, para Menteri Kabinet Merah Putih dan seluruh Kepala Daerah se Indonesia, dimana Kalimantan Barat berhasil menduduki peringkat ke-2 Nasional dalam hal Percepatan Penurunan Stunting tertinggi dengan sangat baik. Terkait Kemiskinan Ekstrem, Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat juga berhasil mendapatkan penghargaan berupa Insentif Fiskal sebesar Rp. 5.735.370.000 atas capaian keberhasilan Penurunan angka Kemiskinan Ekstrem.
Ke depannya, kami akan terus berupaya meningkatkan kualitas pelayanan publik, mendorong pertumbuhan ekonomi, serta menjaga stabilitas daerah. Harapannya, Kalimantan Barat dapat menjadi provinsi yang lebih maju dan sejahtera.
Menurut Dr. Elfin Elyas Nainggolan, M.Si laporan Pj. Gubernur Harisson dinilai sudah lengkap. Ia juga mengapresiasi atas penurunan angka prevalensi Stunting dan penurunan kemiskinan ekstrem di Kalimantan Barat.
“Kami lihat bagus penurunannya. Agar terus dilanjutkan dan ditingkatkan supaya lebih mantap lagi, dengan harapan Kalimantan Barat bisa terbebas dari stunting dan kemiskinan ekstrem semakin menurun,” ujarnya.
Evaluasi yang diberikan Kemendagri kepada Pj. Gubernur Kalimantan Barat berjalan cepat dan lancar, yakni satu jam saja, dimana dalam agenda tersebut Tim evaluator juga memberikan masukan dan apresiasi.
Menanggapi seluruh masukan tersebut,Harisson mengucapkan terima kasih atas seluruh masukan yang diberikan dan akan langsung menindaklanjuti.
“Kami ucapkan terima kasih atas semua masukan dan saran. Ini sangat penting bagi kami untuk meningkatkan kinerja juga menjadi evaluasi bagi kami guna kinerja ke depannya semakin meningkat,” tutup Harisson. (rfk/*adpim)