Ekonomi Indonesia menunjukkan ketahanan yang kuat di tengah gejolak ekonomi global yang masih berlangsung. Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III 2024 mencapai 4,95% (yoy), didorong oleh konsumsi rumah tangga dan sektor manufaktur. Hal ini terungkap dalam data terbaru yang dirilis oleh Kementerian Keuangan Rabu, (13/11).
Secara global, pertumbuhan ekonomi masih terjaga, meskipun terdapat beberapa tantangan. Amerika Serikat mencatatkan pertumbuhan yang cukup baik, sementara negara-negara di Asia, termasuk Indonesia, Vietnam, Malaysia, dan Singapura, juga menunjukkan kinerja yang positif. Namun, eskalasi konflik di Timur Tengah menjadi ancaman bagi stabilitas ekonomi global.
Harga komoditas energi mengalami penurunan akibat kekhawatiran terhadap perlambatan ekonomi Tiongkok dan potensi perang dagang. Namun, harga minyak sawit mentah (CPO) justru menguat karena kekhawatiran pasokan.
Kinerja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Indonesia juga tercatat positif. Realisasi pendapatan negara mencapai 80,2% dari target APBN, didorong oleh peningkatan penerimaan pajak. Belanja negara juga tumbuh signifikan, terutama untuk pembangunan infrastruktur, program bansos, dan pembayaran gaji ASN.