Fini kemudian membulatkan tekad untuk menekuni usaha membuat kue donat dengan nama Laa Fine Donat. Tak butuh waktu lama, pesanan terus mengalir. Namun karena pesanan semakin melimpah, Fini malah kewalahan, lantaran tidak memiliki modal yang cukup untuk memproduksi kue-kue donat dalam jumlah banyak.
“Tantangan dalam usaha selalu ada. Yang paling besar adalah pada masalah permodalan, agar bisa lebih berkembang lagi,” ucap Fini.
Sempat bingung mencari modal, sementara ketika itu baru selesai masa pandemi, sehingga keuangan juga belum mulai stabil. Untuk meminjam kepada saudara tidak memungkinkan.
“Tapi alhamdulillah, Allah mempertemukan saya dengan seorang teman yang memberi info, bahwa Bank Kalbar bisa membantu masalah permodalan para pelaku usaha,” cerita Fini.
Tak berlama-lama, Fini pun langsung menghubungi Bank Kalbar dan direspon baik. “Petugas Bank Kalbar dengan cepat dan gesit langsung mendatangi saya untuk mengambil beberapa data. Persyaratannya pun tidak memberatkan saya. Karena pinjaman modal usaha Bank Kalbar sangat fleksibel dengan angsuran yang murah. Pencairannya juga cepat sekali,” ujar Fini.
Mendapatkan bantuan permodalan seperti yang dibutuhkan, membuat Fini sangat bersyukur dan berterima kasih kepada bank dengan slogan Bank Kite Punye Kite ini. Sekarang produksi Laa Fine Donat semakin lancar dan mampu memenuhi pesanan yang terus mengalir.
Karena keberhasilannya itu, Fini Yulita menyampaikan pesan bagi para pelaku usaha UMKM, agar tetap fokus dan bersahaja dalam menjalankan usaha sampai menuju kesuksesan. Dan jangan segan untuk mengajukan permodalan usaha melalui Bank Kalbar.
“Para pelaku usaha seperti saya dan banyak lagi lainnya, yang kesulitan permodalan janganlah ragu mengajukan pinjaman modal kepada Bank Kalbar. Sebab saya yakin, bahwa Bank Kalbar memiliki komitmen untuk memajukan UMKM sehingga mampu naik kelas dan sukses,” imbuh Fini. (*r)