PONTIANAK – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kalimantan Barat memprediksi adanya perubahan dinamika atmosfer yang signifikan di Kalimantan Barat pada semester II tahun 2024. Berdasarkan analisis iklim, wilayah Kalimantan Barat akan menghadapi awal musim hujan yang lebih cepat, diperkirakan dimulai pada pertengahan September. Hal ini berpotensi meningkatkan curah hujan secara bertahap di wilayah Kalimantan Barat.
Menurut Kepala Stasiun Klimatologi Kalimantan Barat, Luhur Tri Uji Prayitno, kondisi atmosfer saat ini berada dalam status netral, namun diprediksi akan berubah menuju La Nina pada Oktober 2024. Fenomena La Nina dikenal sebagai salah satu faktor yang dapat meningkatkan curah hujan di wilayah tropis, termasuk Kalimantan Barat. Selain itu, suhu permukaan laut yang cenderung hangat juga memperkuat pembentukan awan, yang pada akhirnya akan memicu peningkatan intensitas hujan.
“Dinamika atmosfer yang cenderung menuju La Nina pada Oktober 2024 akan berpotensi menyebabkan peningkatan curah hujan di wilayah Kalimantan Barat, terutama pada bulan Oktober dan Desember 2024. Dengan suhu muka laut yang lebih hangat, ini akan memperbesar kemungkinan terbentuknya awan konvektif yang intens,” jelas Luhur dalam konferensi pers Senin, (30/9/2024).
Secara spesifik, BMKG memproyeksikan puncak musim hujan akan terjadi pada Oktober hingga Januari 2025 di berbagai wilayah Kalimantan Barat, seperti Kapuas Hulu, Sintang, Sanggau, dan Pontianak. Dampak dari curah hujan yang tinggi ini berpotensi menyebabkan bencana hidrometeorologi, seperti banjir dan tanah longsor.