“Bayangkan, saya yang 30 tahun di Golkar dipecat anaknya. Saya tahu itu mereka ingin mengacaukan psikis dan melemahkan mental saya,” ungkapnya usai ia mengikuti Rakerdrasus PDI Perjuangan Kalbar, Kamis (12/9/2024).
Ia menambahkan, politik memang bertujuan meraih kekuasaan. Namun, seharusnya tetap memerhatikan etika dan norma kesopanan. Ia pun telah berlapang dada dan menilai hal tersebut adalah kewajaran di lingkungan politik.
“Kita berpartai ini kan kalau politik memang ingin mencapai sesuatu tujuan, tapi haruslah kita berpolitik dengan etika dan santun. Tapi kalau, istilahnya tidak ketemu. Ya begitulah jadinya,” tutupnya. (mro)