Tiwi juga mengungkapkan bahwa sebelumnya Nizam berada di bawah asuhannya. Namun, dua tahun lalu, ayah Nizam meminta izin untuk mengasuh dan menyekolahkan Nizam di Pontianak.
Saat menjemput Nizam, ayahnya didampingi oleh If. Namun, ia mengaku tidak ada komunikasi yang intens atau pertemuan langsung dengan pelaku.
“Nizam itu anak yang baik, penurut, dan tidak nakal. Dia lebih sering bermain di dalam rumah. Bahkan ketika video call, Nizam tidak pernah mengeluh apa-apa kepada saya, selalu terlihat ceria seperti biasanya,” ungkap Tiwi dengan haru.
Tiwi juga mendapatkan informasi dari guru TK dan SD Nizam bahwa anaknya sempat mengalami luka lebam dan pernah absen dua hari dengan alasan sakit perut.
Saat ini, jenazah Nizam akan dikebumikan di kampung halaman orang tuanya di Palembang, Sumatera Selatan. (rdh)