VEDDRIQ MENGINGATKAN KITA AKAN SEBUAH JANJI YANG BELUM DITEPATI

Oleh : Mei Purwowidodo

 

Diawali dari sepotong janji,atas sebuah medali emas PON Papua.

Sederhana kalimatnya,”bagi cabor yang bisa meraih emas kita akan bangun venuenya”.

 

Bak sebuah pecut dan atletpun terlecut.Medali emas PON teraih melalui Veddriq. Waktupun terus berjalan janjipun seperti terlupakan.

 

Kamis malam 8 Agustus,seorang putra Kalbar berhasil mengisi kekosongan tradisi emas Olympiade.Serasa meledakkan hati seantero jaga penduduk Indonesia.Sebuah medali emas pembuka buat Indonesia.

 

Sebuah penantian hari perhari selama olympiade,ketika bulutangkis sebagai andalan dalam tradisi medali emas tertutup harapan.Hanya menyisakan sebuah medali perunggu dari Jorji.

 

Berita pertama dari Paris tentang medali emas panjat tebing.Membuat gempa di bumi Kalbar Olympiade Paris sebagai titik centrumnya.

 

Silih berganti dalam hitungan detik berita membanggakan itu muncul media.Melalui FB,IG,media online dan twitter.

 

Bukti prestasi olahraga juga menjadi bagian terpenting dalam sosial kehidupan.Sayangnya di Indonesia hanya muncul sesaat seperti gempa saja.