Pengamat Angkat Bicara Terkait Penyelenggaraan Proliga 2024: Anggaran Miliaran, Pembinaan dan Partisipasi Atlet Lokal Minim. Siapa yang Diuntungkan?

PONTIANAK- Turnamen bola voli profesional, Proliga 2024, yang berlangsung di Kota Pontianak, Kalimantan Barat, dari tanggal 20 hingga 24 Juni 2024 lalu, menarik perhatian besar dari publik. Diselenggarakan di GOR Terpadu di Jalan MT Haryono, event ini menghabiskan anggaran besar dengan harapan dapat meningkatkan perkembangan olahraga bola voli di Kalimantan Barat.

 

Namun, setelah perhelatan berakhir, tanda tanya besar mengenai dampak nyata bagi atlet lokal masih menggantung. Yayat Darmawi, SE, SH, MH, Koordinator lembaga TINDAK (Tim Investigasi Dan Analisis Korupsi) Indonesia, memberikan tanggapannya terkait penyelenggaraan Proliga di Kalimantan Barat.

 

“Penyelenggaraan Proliga sangat baik dan bagus sekali, terutama jika tujuannya adalah untuk memotivasi para atlet serta merangsang kembali semangat dan minat berolahraga demi kemajuan olahraga voli di Kalimantan Barat,” ungkap Yayat. Namun, ia menekankan bahwa masalah utama terletak pada kesungguhan program pembinaan yang masih minim dan terkesan tidak serius.

 

“Dampak dari lemahnya pembinaan tersebut terlihat dari peserta yang minim kualitas dan jumlah peserta yang tidak terpenuhi secara kuantitatif,” tambahnya. Yayat juga mengkritisi bahwa dari perspektif pembiayaan atau anggaran, yang lebih diuntungkan adalah penyelenggara.