Menurut Oneng pembukaan lahan dengan cara dibakar harus terjadwal dan dimonitor oleh bayak orang, demi menjaga api agar tidak meluas ke tempat lain.
“Semakin bayaknya hari tanpa hujan tentunya tingkat kekeringan itu tinggi, maka oleh itu pembakaran lahan harus dimonitor dan jangan meninggalkan lahan yang masih terdapat titik api, pastikan api benar benar padam agar resiko kebakaran hutan dan lahan dapat dapat teratasi,” Terang Oneng.
Oneng meyebut Kalimantan Barat berada di garis katulistiwa dan itu meyebapkan cuaca panas di musim kemarau lebih padas dari wilayah lain.
“Berdasarkan perkiraan BMKG puncak hari tanpa hujan dimulai dari 21 Juli sampai 19 Agustus mendatang, angin juga akan berhembus lebih kencang di setiap sore hari,” pungkasnya.(ariya)