Ia pun menambahkan bahwa sekalipun hal ini mungkin merupakan kesalahpahaman antara keluarga dan sang driver,seharusnya kendaraan atau ambulans milik pemerintah tidak digunakan untuk bisnis.
“Apakah mau melayani atau berbisnis? Kalau kendaraan atau ambulans milik pemerintah digunakan untuk bisnis, ini sudah kelewatan. Pemkab perlu memberi sanksi tegas kepada drivernya,” tambahnya.
Atas kejadian ini, sang driver telah melakukan klarifikasi dan meminta maaf lewat sebuah video dan menjelaskan bahwa ia sebenarnya ingin melakukan tukar unit ambulans dan bukan menurunkan jenazah untuk ditinggalkan. Ia pun siap atas konsekuensi yang akan diterima.(mro)