Asisten II Setda Kalbar Buka Gawai Dayak Nosu Minu Podi Ke- XX 

Kemudian, menggelorakan semangat gotong royong untuk bersama-sama terus membangun Kabupaten Sanggau yang lebih baik dan lebih maju dari waktu ke waktu. Hal ini sesuai dengan tema pelaksanaan gawai yaitu Dayak bersatu, melangkah bersama yang esensinya sangat relevan dan berkaitan erat dengan kemajemukan masyarakat Sanggau.

 

Suherman juga mengatakan bahwa gawai Dayak ini merupakan satu bentuk implementasi dari seven brand image Pemerintah Kabupaten Sanggau yaitu pada nilai Sanggau berbudaya dan beriman.

 

Untuk itu, atas nama Pemerintah Kabupaten Sanggau mengucapkan terimakasih kepada panitia penyelenggara dan DAD Kabupaten Sanggau, DAD Kecamatan dan para temenggung adat atas dukungan dan dedikasinya kepada Pemerintah Kabupaten Sanggau melalui pelestarian budaya.

 

“Dengan memelihara dan melestarikan adat masyarakat dayak melalui gawai Dayak Nosu Minu Podi, sehingga tujuan Pemda untuk menjadikan Sanggau bermartabat dapat terwujud,”katanya.

 

Pemerintah daerah akan terus berupaya hadir mendukung kegiatan yang berkaitan dengan pelestarian adat dan budaya, dengan harapan pelaksanaan kegiatan seperti ini kedepannya dapat dikemas dan di tata semakin baik. “Sehingga tidak hanya menjadi agenda daerah tapi diupayakan menjadi agenda dan even nasional di bidang pariwisata yang akhirnya berdampak terhadap tumbuhnya ekonomi sektor riil, seperti perhotelan, restoran, UMKM dan lain-lain,”ujarnya.

 

Sementara itu, Ketua Umum DAD Kabupaten Sanggau Yohanes Ontot mengatakan bahwa gawai Dayak Nosu Minu Podi Kabupaten Sanggau ini merupakan sebuah bentuk ucapan syukur atas bagaimana begitu besarnya anugerah tuhan kepada kita semua sebagai mahluk ciptaannya dan sebagai bentuk ucapan atas karunia Tuhan yang sangat melimpah. “Bentuk itu kita wujudkan dalam bentuk pelaksanaan gawai adat Dayak Nosu Minu Podi XX Kabupaten Sanggau tahun 2024,”katanya.

 

Gawai adat Dayak ini merupakan agenda rutin yang dilaksanakan oleh masyarakat adat dayak di Kabupaten Sanggau dan tahun 2024 ini merupakan pelaksanaan ke-20 yang mengambil tema Dayak bersatu, melangkah bersama dan sebagai ketua dewan adat Dayak Kabupaten Sanggau akan berjalan dengan baik dan sukses sampai akhir pelaksanaannya nanti.

 

“Dalam kesempatan ini kami ingin menyampaikan bahwa besar harapan melalui kegiatan ini masyarakat adat Dayak di Kabupaten Sanggau semakin menyadari makna penting dari keberadaan mereka sebagai masyarakat adat dayak,”ujarnya.

 

Melalui kegiatan ini akan melahirkan pribadi yang kedepannya akan menjadi pioner perkembangan masyarakat Dayak, sehingga akan terus dapat bersaing dan berjalan bersama dengan suku yang ada sebagai perwujudan dari nilai Sanggau berbudaya dan beriman yang menjadi bagian dari visi dan misi Sanggau maju dan terdepan.

 

“Saya mengucapkan terimakasih terutama kepada seluruh dewan adat dayak Kecamatan dari 15 Kecamatan di Kabupaten Sanggau yang dengan semangat membara hadir bersama ditempat ini. Besar harapan kami agar kegiatan ini menjadi bagian penting dan catatan sejahat bagi kita semua,”katanya.

 

Ontot juga mengucapkan terima kasih kepada pemerintah Kabupaten Sanggau atas dukungannya kepada DAD Sanggau, buka hanya atas pelaksanaan gawai adat Dayak ini saja namun banyak hal yang diberikan demi keberlangsungan adat Dayak di Kabupaten Sanggau.

 

Selain itu terima kasih juga kepada seluruh pihak, para donatur, panitia kegiatan yang tak kenal lelah mempersiapkan kegiatan ini, dan semoga apa yang direncanakan akan terlaksana dengan baik dan di berkati Tuhan.

 

Sementara itu, Ketua panitia, Kubin mengatakan bahwa pada gawai ini kegiatan yang dilaksanakan adalah ritual adat Nosu Minu Podi, misa/ibadat berkat benih padi dan alat kerja pertanian. Kemudian perlombaan diantaranya adalah lomba tari kreasi dayak, lomba domamangk domia, lomba abang ayong, lomba menyumpit, lomba lagu daerah, lomba masakan tradisional, lomba menumbuk dan menampik padi, lomba cerita dongeng, lomba pangkak gasing, lomba melukis perisai dan lomba memahat.

 

“Tujuannya adalah agar masyarakat bisa melihat, mempelajari dan menikmati keragaman adat, seni dan budaya masyarakat Dayak dan berpartisipasi melestarikannya sehingga eksis, humanis, dan adaptif,”katanya.(ary)