SINGKAWANG – Polemik terkait hasil seleksi atlet balap sepeda untuk Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI 2024 di Aceh-Sumut muncul setelah Ikatan Sport Sepeda Indonesia (ISSI) Kota Singkawang mengajukan protes resmi kepada Pengurus Provinsi ISSI Kalimantan Barat.
Protes ini dilayangkan karena adanya ketidakjelasan dalam proses seleksi yang berdampak pada pencoretan nama atlet Singkawang, Dicky Wahyudi, yang digantikan oleh M. Zulfian Ardianysah.
Yudi Rahmat, pelatih ISSI Singkawang, mengungkapkan kekecewaannya terhadap perubahan mendadak dalam jumlah tes seleksi yang diumumkan. “Awalnya kami diinformasikan bahwa hanya akan ada empat tes seleksi. Namun, tiba-tiba jumlah tersebut berubah menjadi lima tes tanpa pemberitahuan yang jelas. Kami baru mengetahuinya setelah menghubungi ISSI Kalbar,” tegas Yudi.
Menurut perhitungan poin yang dilakukan oleh tim pelatih, Dicky Wahyudi berada di posisi ketiga dalam hasil akhir seleksi. “Kami merasa heran karena hasil akhir yang dikeluarkan justru menempatkan Singkawang di posisi keempat. Padahal, berdasarkan penilaian dari empat tes yang telah dilalui, Dicky seharusnya berada di urutan ketiga,” jelas Yudi lebih lanjut.