Oleh : Mei Purwowidodo
Pilwako untuk kota Pontianak sebentar lagi akan digelar, tepatnya 27 November 2024.
Tinggal sekitar kurang lebih 6 bulan. Waktu yang pendek untuk sosialisasi bagi calon muka baru dan belum punya elektabilitas.
Sementara kondisi ini sangat menguntungkan bagi petahana. Pak Edi Kamtono bisa melanjutkan kepemimpinan untuk periode berikutnya.
Menjadi pertanyaan mengapa calon penantang yangg potensial. Sepertinya belum mau muncul ke permukaan atau masih malu-malu kucing. Atau bisa jadi mereka sedang berhitung untung rugi. Seandainya ada yang mencoba mendaftar ke partai pengusung.
Itupun masih belum jelas tingkat keseriusannya unttk maju atau tidak menantang petahana.
Mereka sedang mencoba muncul sedikit kepermukaan,sambil “test air”. Untuk melihat respon dari masyarakat calon pemilih terlebih dulu, Apa bisa lanjut atau cukup sampai mendaftar ke partai saja dulu. Atau para calon walikota ini diam-diam melakukan survey dulu,sambil menunggu hasil survey.
Berdasarkan pengamatan dari berita di media online dan cetak, ada beberapa calon menyatakan sudah siap maju Pilwako. Diantaranya Bebby Nailufa,Bahasan,
Mulyadi,Paryadi dan Agus Rianto. Namun keseriusannya juga belum nampak terlihat.
Terlihat dari pergerakan ke masyarakat juga belum nampak. Padahal untuk menjadi calon penantang turun ke masyarakat itu merupakan keharusan.
Sementara pak Edi Kamtono begitu menerima rekomendasi partai.Berarti pak Edi sudah menang selangkah. Tinggal menentukan siapa yang menjadi wakilnya. Untuk calon lain masih menantikan rekomendasi dari partai pengusung dan kondisi elektabilitasnya.
Pak Edi tinggal “dipusingkan” memilih siapa calon wakilnya. Mengapa pusing,pemilihan wakilnya akan dilihat dari berbagai aspek. Bisa jadi partai pengusung akan bargaining position atau tarik ulur menyodorkan kader partainya untuk menjadi wakil.
Termasuk juga dari aspek kemungkinan dukungan amunisi untuk kebutuhan Pilwako.
Pastinya memerlukan biaya yang tidak sedikit. Dari berbagai aspek itulah pertimbangan pemilihan wakil pak Edi kemungkinan akan ditentukan.
Begitu pula bagi para penantang pasti mengamati siapa wakil yang akan dipasang pak Edi.
Mengapa penentuan wakil begitu penting,karena akan menentukan ada atau tidaknya penantang yang muncul. Jika pilihan wakil pak Edi tepat,kemungkinan besar Pilwako ini, Pak Edi bisa saja tinggal melawan kotak kosong.
Jika pilihan wakilnya pak Edi tidak tepat. Penantang Pilwako pasti akan bermunculan.
Makanya penantang pak Edi Kamtono sedang menunggu siapa yang menjadi wakil Pak Edi Kamtono. Situasi dan kondisi inilah menjadi Pilwako kota Pontianak masih terlihat sepi..! (*)