KEBERUNTUNGAN BOLEH LEPAS TAPI DAPAT JAM TERBANG

Mei Purwowidodo

Oleh : Mei Purwowidodo

 

Sesuai prediksi,Uzbekistan sedikit unggul dari Timnas.Garuda muda butuh keberuntungan dan ternyata belum berpihak.

 

Timnas bisa mendapatkan jam terbang utk menghadapi tim-tim langganan dan unggulan piala Asia.Proses pematangan sebuah timnas harus melalui proses.

 

Pengalaman untuk bisa bertanding dengan tim kuat tetap perlu dilalui. Itu dibutuhkan,jika timnas ingin terus bisa berkancah di level top Asia bahkan Pildun atau Olympiade.

 

Sesuai perkiraan dan STY pasti sudah menduga.Bahwa Uzbekistan akan tampil menyerang sejak menit awal. Timur Kapadze pelatih Uzbek tidak ingin Garuda muda bisa mengembangkan permainannya.

Dengan percaya diri para pemain Uzbek menggempur pertahanan timnas dari seluruh lini. Timnas hanya bisa dibuat untuk bertahan,walau tetap berupaya untuk menyerang.

 

STY melalui formasi 3-4-3 ingin pertarungan pada lini tengah. Sehingga pada 45 menit babak pertama kedudukan masih bisa bertahan.Hebatnya STY tidak ingin bertahan saja,berani juga untuk opensif. Walaupun Uzbek terus melancarkan serangan dengan bertubi tubi.

 

Memasuki babak kedua Uzbek terus dengan melancarkan serangan lebih impresif dengan memanfaatkan kecepatan dan passingball yang lebih akurat dengan tingkat akurasi 83,3%.

 

Timnas dibuat keteteran dengan tingkat akurasi passing hanya menjadi 48,5 persen.Menunjukan Uzbek bermain dengan determinasi yang tinggi.

 

Keberuntungan buat Timnas hampir saja terjadi pada menit 62,Ferrari berhasil menjebolkan gawang Uzbek.

 

Golnya dianulir oleh wasit setelah melihat VAR bahwa ada salah satu kaki pemain Timnas off side.Pemain Uzbek tetap melakukan serangan ke pertahanan timnas. Seperti tidak ingin timnas bisa ambil nafas.

 

Akhirnya pada menit 68 melalui sisi kiri pertahanan Timnas sebuah crossing ke dalam kotak pinalti tepat jatuh di Kaki Husain Norchaev.