Tiongkok juga menambah pembelian minyak sawit mencapai 287 ribu ton atau ada kenaikan 55%. Kendati, secara total volume ekspor produk sawit juga mengalami penurunan dari 2, 946 juta di bulan Januari 2023 menjadi 2, 912 juta ton di bulan Februari 2023.
Tetapi, nilai ekspor mengalami kenaikan dari US$ 2.605 juta pada Januari lalu menjadi US$ 2.687 juta pada Februari 2023 ini. Besarnya nilai ekspor ini ditopang oleh komposisi volume produk turunan sawit yang diminati negara pembeli.
Mukti menjelaskan kenaikan ekspor pada olahan minyak sawit dari 2, 121 juta ton pada Januari menjadi 2,254 juta ton pada bulan Februari (harga produk olahan lebih tinggi dari harga bahan baku CPO).
Sementara itu, kenaikan ekspor juga terjadi untuk tujuan EU (selain Spanyol dan Italia), Filipina, Myanmar dan Vietnam meskipun dalam jumlah yang lebih kecil. Sedangkan penurunan ekspor yang besar terjadi untuk tujuan India (-301 ribu ton/-41%) dan Pakistan (-87 ribu ton/-45%). Penurunan juga terjadi untuk tujuan USA, Malaysia, dan Singapura dengan jumlah yang lebih kecil.(rfk/ind)