Larangan Ekspor Bijih Bauksit Mentah Ikut Berdampak ke Antam

Smelter bauksit ICA di Tayan Hilir (foto: dok ICA)

Di sisi lain, dia juga mengungkapkan bahwa pihaknya harus segera meningkatkan kapasitas smelter bauksit yang dimiliki agar bisa menyerap dan memurnikan bijih bauksit yang ada.

“Kita harus meningkatkan kapasitas (smelter) supaya bisa menyerap bauksit-bauksit yang kita miliki. Itu yang bagusnya itu,” tandasnya.

Sebelumnya, Staf Khusus Menteri ESDM Bidang Percepatan Tata Kelola Mineral dan Batu Bara Irwandy Arif mengungkapkan, saat ini masih terdapat delapan proyek smelter bauksit yang dalam tahap pembangunan. Sedangkan yang sudah beroperasi ada empat smelter.

Menurut Irwandy, berdasarkan pengamatan di lapangan, dari delapan proyek smelter yang sedang dalam tahap pembangunan tersebut, rupanya masih berbentuk tanah kosong. Ia pun pesimistis proyek smelter ini akan selesai tepat waktu pada Juni 2023.

“Delapan yang ada laporannya kepada Kementerian ESDM ada 18%, ada yang 50% sekian, ini ternyata masih tanah. Ada satu perusahaan yang sudah ada.. Nah jadi kita mengharapkan apakah mereka masih bisa di bulan Juni menyelesaikan smelternya atau enggak, kayaknya sedikit pesimis,” kata Irwandy, Jumat (17/3).

Namun demikian, Irwandy mengimbau agar perusahaan-perusahaan yang belum dapat merampungkan proyek smelternya sesuai waktu yang telah ditentukan tidak perlu khawatir. Pasalnya, perusahaan tersebut dapat menjual produksinya kepada smelter di dalam negeri yang sudah beroperasi apabila keran ekspor ditutup.

“Tak usah terlalu khawatir karena begitu mereka gak bisa ekspor dia hanya bisa menjual yang bisa beroperasi yang empat ini. Kalau misalnya dia gak bisa jual, jadi dia stop produksi, jadi gak perlu khawatir,” katanya.(rfk/ind)